Tak hanya di Indonesia, Al Quran itu juga dikirim ke beberapa negara, seperti Inggris, Kanada, China, Brunei Darussalam, Singapura, Swedia, dan Malaysia.
“Prosesnya sangat panjang. Perlu waktu dua tahun lebih,” terang Damanhuri.
Damanhuri mengaku, saat ini dia hanya memiliki satu Al Quran dengan terjemahan bahasa Dayak Kanayatn.
Karena keterbatasan dana, maka sementara ini dia belum kembali memperbanyak Al Quran tersebut.
“Kalau ada dana, kami cetak. Kami cuma bisa berharap dari donatur yang akan membantu, karena banyak yang minta. Al Quran ini tidak diperjualbelikan,” ungkap Damanhuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.