Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Kapal Selam Tua, Saat Ada Masalah Tak Bisa Apa-apa

Kompas.com - 30/04/2021, 20:47 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmabar II sekaligus mantan Komandan KRI Nanggala 402 Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa selama perjalanan karirnya menjadi pasukan khusus kapal selam selalu bercerita kepada kakak kandungnya sekaligus mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan.

"Iwa selalu bercerita tentang apa yang selama ini menjadi tugasnya kepada saya. Saya pun sering berkumpul bersama mereka dalam perjalanan karirnya. Jadi, kalau ada mesin mati beberapa menit itu katanya masih beruntung. Iya, bisa dikatakan trouble mesin mati di bawah laut dalam kapal selam itu sering terjadi," jelas Anton kepada Kompas.com melalui sambungan telepon WhatsApp, Jumat (30/4/2021).

Anton menambahkan, kisah cerita dari adik kandungnya, Iwa Kartiwa, bersama teman-temannya itu selalu berulang-ulang diceritakan setiap mereka pulang melaut memakai kapal selam.

Baca juga: Keracunan Zat Besi Setelah Puluhan Tahun Bertugas di Kapal Selam, Mantan Komandan KRI Nanggala Kini Hanya Terbaring dan Sulit Bicara

Adiknya sudah menjadi komandan beberapa kapal selam, termasuk KRI Nanggala 402 yang baru saja tenggelam hingga menyebabkan 53 awaknya gugur.

"Saya jujur kadang merinding tiap kali mendengar cerita adik saya dan teman-temannya. Mereka menyebut beruntung kalau mesin mati beberapa menit di laut dengan kedalaman lebih dari 200 meter ke bawah. Tapi, ya karena mereka pasukan khusus kapal selam dan sangat sulit menjadi anggota khusus tersebut selama ini. Makanya, mereka sangat mengetahui risikonya secara detail demi membela negara," tambah Anton.

Selain mesin kapal selam mati, lanjut Anton, adiknya selalu mengisahkan rasanya saat listrik kapal selam mati ketika berada di dasar laut.

Mereka pun selama bertugas tak henti waspada selama 24 jam penuh selama mereka menjalankan tugas menjaga kedaulatan lautan Indonesia.

"Sementara kondisi kapal selam sekarang cukup tua dan tak bisa apa-apa saat ada masalah. Kondisi kapal selam mereka selalu curhat terkait kondisi kapal sekarang cukup tua dan tak bisa apa-apa saat ada masalah. Ini bukan hanya dengan Iwa saja. Karena saya sering kumpul juga dengan mereka. Untung berapa menit, itu untung katanya," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala 402 milik TNI AL tenggelam di Perairan Bali, Rabu (21/4/2021) lalu.

Baca juga: Adik Anton Charliyan Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Sakit akibat Keracunan Zat Besi Kapal Selam

Kapal selam itu diketahui buatan Jerman 1979 dan kini telah berusia 41 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com