Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah KRI Nanggala-402 "On Eternal Patrol", Gerakan Membeli Kapal Selam hingga Desakan Revolusi Modernisasi Alutsista

Kompas.com - 30/04/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Lalu, beberapa helikopter milik TNI AD jatuh di Papua, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah yang menyebabkan belasan orang meninggal dunia.

Kemudian di TNI AL, beberapa kapal mengalami kecelakaan.

Baca juga: Angkat KRI Nanggala 402, SKK Migas Lakukan Kajian Teknis

Memainkan peran geopolitik

Setelah melakukan revolusi anggaran, cara selanjutnya adalah dengan cara memanfaatkan posisi geopolitik Indonesia yang memiliki peran penting di kawasan - berada di antara dua samudera dan dua benua - seperti yang dilakukan presiden pertama RI, Soekarno.

"Bayangkan, setelah lima tahun merdeka, di era Bung Karno kita terkuat di bumi bagian selatan. Apakah kita ada uang? Tidak saat itu, tapi semua takut. Jangankan Australia, Amerika saja takut," kata Connie

Baca juga: Usai Unggah Meme Tak Senonoh Soal KRI Nanggala-402, Capres Fiktif Nurhadi Dikenakan Wajib Lapor Polisi

Saat itu, Indonesia memiliki 12 kapal selam jenis Whiskey, puluhan kapal tempur, ratusan pesawat tempur dan alutsista lainnya.

Sedangkan saat ini, kekuatan militer Indonesia menempati posisi 16 dunia, tepat di bawah Pakistan dan di atas Arab Saudi. Sementara kekuatan terbesar dikuasai Amerika Serikat, lalu diikuti Rusia, China, dan India.

"Kuncinya di mana? Kemampuan memainkan geopolitik, posisi penting Indonesia menjadi nilai di saat itu Perang Dingin. Sekarang di tengah kebangkitan China, fokus Barat ke Asia Pasifik, seharusnya posisi tawar kita sangat besar untuk meningkatkan alutsista," kata Connie.

Baca juga: Belajar dari Tragedi KRI Nanggala-402

Apresiasi kepedulian masyarakat

TNI Angkatan Laut sementara itu mengapresiasi empati yang ditunjukan masyarakat seperti dilakukan anak muda Masjid Jogokariyan dan pihak lain.

"Kami sangat surprise dengan empati yang diberikan berbagai lapisan masyarakat, lintas agama, lintas sektoral bahkan lintas negara, dari beberapa kelompok pelaut luar negeri juga mau menyumbangkan.

"Jadi kalau mau menyumbangkan itu, tidak mungkin TNI AL akan menerima karena menyalahi UU, yang kami garis bawahi empati ini sangat luar biasa dan sangat berterima kasih," kata Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono.

Baca juga: Sederet Fakta Terbaru Setelah Tenggelamnya KRI Nanggala-402...

Sementara itu, terkait dengan perlu dilakukannya penambahan anggaran dan peningkatan alutsista TNI AL, Julius menambahkan bahwa TNI AL menyerahkan keputusan tersebut kepada Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI.

"Kami sudah ajukan kebutuhan mengacu pada grand strategi AL, keputusan ada di pihak atas, mau diberikan apa, seperti apa, kami siap melaksanakannya," kata Julius.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku, belum dilakukannya modernisasi alutsista dengan cepat dikarenakan pengadannya "cukup mahal" dan "keterpaksaan dan karena mengutamakan pembangunan kesejahteraan".

Baca juga: Ridwan Kamil Kunjungi Keluarga Korban KRI Nanggala-402 Kolonel Irfan Suri, Ucapkan Belasungkawa dan Sampaikan Kadeudeuh

Kementeriannya, kata Prabowo, sudah menyusun rencana induk 25 tahun untuk membenahi urusan pertahanan.

"Tapi intinya memang, kita akan investasi lebih besar tanpa memengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan. Kita sedang merumuskan pengelolaan pengadaan alutsista untuk lebih tertib, lebih efisien," kata Prabowo.

Seperti pada tahun 2020, dari sekitar Rp 117 triliun anggaran pertahanan, hampir 50 persennya atau sebesar Rp 53 triliun digunakan untuk belanja pegawai, dan sisanya sekitar Rp 30 triliun untuk belanja barang serta Rp 34 triliun untuk belanja modal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com