Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Raya di Malang, Presiden Jokowi: Produksi Padi Harus Dihitung Secara Pasti

Kompas.com - 29/04/2021, 14:45 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, produksi padi di kalangan petani harus dihitung secara detail. Hal ini untuk memastikan kebutuhan beras secara nasional terpenuhi.

"Produksi padi yang panen betul-betul bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Sehingga harus betul ada barangnya, ada padinya yang dipanen, kemudian nanti muncul produksi menjadi beras," kata Jokowi melalui tayangan live streaming YouTube Sekretariat Presiden saat panen raya padi di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Resmi Menikahi Gadis Asal Jombang

Menurutnya, dengan penghitungan secara detail, produksi padi secara nasional bisa diketahui. Hal itu bisa menjadi dasar pemerintah untuk menentukan apakah impor dibutuhkan atau tidak untuk memenuhi kebutuhan beras.

"Kepastian mengenai jumlah itu betul-betul bisa dikalkulasi, bisa dihitung. Oleh sebab itu kita tidak perlu yang namanya impor," katanya.

"Tapi hitung-hitungannya memang harus pasti. Karena menyangkut masalah perut, masalah makan rakyat itu dari sini," jelasnya.

Jokowi mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, produktivitas padi varietas IPB-3S sebesar 12 ton per satu hektare lahan.

Jokowi berharap, produktivitas padi varietas tersebut bisa terus dikembangkan sehingga menghasilkan panen yang lebih banyak.

"Satu hektare yang ditanam yang varietas IPB-3S bisa menghasilkan padi, gabah 12 ton. Ini hasil yang bagus sekali dan nanti saya akan tindak lanjuti dengan IPB agar ini bisa dikembangkan dalam jumlah yang lebih besar lagi. Sehingga ketahanan pangan kita, kedaulatan pangan kita betul-betul bisa kita raih tanpa kita harus impor dan dari negera lain," ungkapnya.

Selain itu, Jokowi juga meminta supaya kebutuhan teknologi pertanian para petani terpenuhi. Menurutnya, petani sangat membutuhkan teknologi tersebut.

Baca juga: Dilarang Beroperasi Saat Mudik, Organda: Apa yang Bisa Diberikan Pemerintah untuk Kami?

"Ada beberapa hal yang juga dibutuhkan oleh petani yang memang memerlukan proses yang berkaitan dengan penggunaan alat-alat, sarana prasarana yang berkaitan dengan teknologi. Dan tadi diminta oleh para petani mengenai mesin panen, traktor, dan hal-hal yang lainnya. Ini akan kita penuhi karena ini sangat dibutuhkan sekali oleh para petani di sini," jelasnya.

Dalam kunjungannya itu, Jokowi didampingi oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com