Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang Pernah Jadi Kuli Angkut di Pasar dan Sopir Angkot

Kompas.com - 29/04/2021, 05:25 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi, Rabu (28/4/2021).

Sebelum masuk ke pemerintahan, Bahlil merupakan pengusaha dan pernah menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Baca juga: LHKPN Bahlil Lahadalia Rp 300 Miliar, Punya Tanah di 18 Lokasi, Tak Miliki Utang

Namun, karir serta kehidupan Bahlil tidak semulus seperti yang terlihat saat ini. Pria yang lahir di Banda, Maluku, ini tenyata berasal dari keluarga yang kurang mampu. 

Baca juga: Menteri Bahlil Bakal Bawa 3 Investasi Baru ke RI Tahun Ini

Lalu, bagaimana kehidupan serta sepak terjang Bahlil hingga ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Investasi?

Mengutip Kompas.id, Bahlil lahir di Banda, Maluku pada 7 Agustus 1976. Ia anak kedua dari delapan bersaudara pasangan Lahadalia dan Nurdjani.

Bahlil menghabiskan masa sekolah dasar hingga pendidikan tinggi di wilayah timur.

Ia menempuh sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Seram Timur, Maluku.

Kemudian keluarganya pindah ke Fak-Fak, Papua Barat. Bahlil kemudian melanjutkan pendidikan di SMEA YAPIS Fakfak. Setelah lulus, dia berangkat ke Jayapura dan tinggal di asrama.

Sopir angkot

Di Jayapura, Bahlil mendaftar di Akademi Keuangan dan Perbankan (Akubank) yang kini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay.

Ia membiayai sendiri kuliahnya dengan menjadi sopir angkot. Ia juga menjadi kuli angkut dan kuli dorong di pasar.

Di kampus dia aktif berorganisasi, bahkan terpilih menjadi Ketua Senat Mahasiswa di era reformasi.

Ia pernah terjun menjadi aktivis gerakan reformasi 1997-1998. Bahlil juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengantarkannya ke posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Setelah tamat S1, Bahlil kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di Universitas Cendrawasih. Dengan segala keterbatasan ekonomi, dia akhirnya meraih gelar master.

Dunia usaha

Bahlil sekitar tahun 2001-2002 kemudian memutuskan untuk mendirikan usaha bersama rekan-rekannya jejaring HMI.

Dia  menjabat sebagai direktur di perusahaan yang bergerak di bidang konsultan keuangan berbasis teknologi informasi (IT).

Namun, pada 2003 dia memutuskan keluar dari perusahaan itu dan mendirikan perusahaan sendiri yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Bisnisnya mengalami jatuh bangun. 

Pada tahun 2005, Bahlil mulai terjun ke bisnis hak pengusahaan hutan (HPH). Usaha yang dijalankannya ini semakin maju. Ekspansi bisnis pun mulai dilakukan.

Bahlil mendirikan sejumlah perusahaan, salah satunya PT Rifa Finance (2010) yang memiliki holding dari 10 perusahaan.

Bahlil mampu merekrut karyawan hingga lebih dari 2000 orang 

Perusahaan Bahlil bergerak di sektor perkebunan, properti, logistik, pertambangan dan konstruksi. Perusahaannya sukses mengeksplorasi 39.000 hektare lahan tambang batu bara di Fakfak, Papua Barat, dan 11.000 hektare lahan nikel di Halmahera.

Perusahanya juga turut andil dalam membuka jalan Trans-Papua sepanjang 300 kilometer.

Dilirik Jokowi

Di tahun 2015, Bahlil dipilih menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019.

Berkat kiprahnya sebagai pengusaha, Jokowi mengakui kemampuan Bahlil di bidang wirausaha.

Selain itu, saat Pemilihan Presiden 2019, Bahlil yang saat itu masih menjadi Ketua Umum HIPMI memilih mendukung Jokowi.

Dia kemudian membentuk kelompok relawan untuk memenangkan Jokowi.

 

Setelah Jokowi menang, Bahlil kemudian diundang ke Istana Kepresidenan pada 22 Oktober 2019.

Jokowi akhirnya menunjuk Bahlil menjadi Kepala BKPM 2019-2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com