Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar soal Pembangunan Bendungan Bener Purworejo: Itu Masa Depan Pertanian Juga

Kompas.com - 26/04/2021, 21:29 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Pemerintah Kabupaten Purworejo kembali melakukan sosialisasi dengan warga pascakericuhan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, pada Jumat lalu.

Ganjar meminta agar persoalan dapat diselesaikan dengan kepala dingin untuk mencari solusi.

"Hari ini dari kabupaten melakukan sosialisasi kembali. Pokoknya pesan saya enggak boleh ada bentrok, enggak boleh ada ribut, enggak boleh ada kekerasan. Sekarang duduk lagi saja," kata Ganjar di kantornya, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Ganjar Izinkan Sekolah Tambah Jumlah Kelas Uji Coba PTM Tahap Kedua

Menurut Ganjar, pemkab perlu mengajak warga berdialog secara terbuka terkait rencana penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

"Maka kemarin saya komunikasi intens dengan mereka dan baik juga masyarakat diajak berdialog dijelaskan secara terbuka programnya," jelasnya.

Sebenarnya, kata dia, sebagian besar masyarakat sudah setuju dengan rencana pembangunan Bendungan Bener. Namun, ada juga sebagian yang masih menolak.

"Nah yang tidak setuju ini barangkali punya argumentasi sendiri, baik juga untuk dijelaskan. Karena yang rame kan bentroknya ya. Padahal sebenarnya masyarakat di Purworejo itu butuh waduk," ucapnya.

Baca juga: Pesan Ganjar Usai Lantik Bupati dan Wakil Bupati Grobogan: Infrastruktur Jadi Perhatian

Ganjar berharap, dengan adanya pembangunan bendungan tersebut, ke depannya dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar terutama untuk kebutuhan pertanian.

"Dari awal kita menyiapkan sampai proposal, lobi-lobi sampai dapat. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan karena ini nanti jangka panjang yang butuh adalah petani. Itu masa depan pertanian juga," jelasnya.

Menurut Ganjar, tak bisa dipungkiri memang ada pengorbanan di beberapa tempat untuk dilakukan sehingga perlu dilakukan penghitungan terkait dampak-dampak yang muncul.

"Kalau ketakutannya nanti pada kerusakan tinggal hitung yang teknisnya bisa menjelaskan berapa sih sebenarnya deposit yang akan diambil, tingkat kerusakannya seberapa sih apakah itu kemudian membabat yang lain? Bagaimana cara reklamasinya kalau itu dijelaskan mungkin loh semua malah bisa dapat win win," ucapnya.

Ganjar berharap, seluruh pihak dapat menahan diri agar kericuhan tidak kembali terulang.

"Maka kemarin saya komunikasikan dengan BBWS, Pemprov, dari masyarakat dan seluruh pihak kita minta untuk menahan diri," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara warga dengan aparat kemanaan terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (23/4/2021).

Insiden dipicu karena warga tidak sepakat dengan pematokan lahan terkait rencana penambangan batu andesit yang akan digunakan untuk material pembangunan Bendungan Bener.

Warga menolak dengan melakukan aksi menghadang petugas dan memblokade jalan masuk desa dengan cara merobohkan pohon.

Saat petugas hendak menerobos masuk dan membubarkan kerumunan warga, kericuhan pun tak terbendung.

Sebanyak 11 orang sempat diamankan oleh petugas untuk dimintai keterangan pascabentrokan, namun sudah dipulangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com