NUNUKAN, KOMPAS.com – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), mengumumkan adanya kasus penularan impor yang bersumber dari sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Sabah, Malaysia, pada 22 dan 23 April 2021.
"Ada tiga TKI terkonfirmasi Covid-19 dari hasil swab PCR yang kita terima hari ini," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono, Senin (26/4/2021).
Baca juga: 11 Napi Wanita dan 1 Pegawai di Lapas Jember Positif Covid-19, Mayoritas Tanpa Gejala
Setiap kedatangan TKI dari Malaysia, Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tunon Taka akan langsung melakukan swab PCR dan membawa para TKI menuju rusunawa untuk menjalani karantina selama 5 hari.
Sample swab dikirim ke RSUD Tarakan atau ke Balai Besar Laboratorium dan Kesehatan (BBLK) Surabaya.
"Memang durasi waktu pengiriman sample, menjadi kendala serius di perbatasan RI – Malaysia ini. Paling cepat tiga hari diterima dan paling lama bisa lebih sepekan," jelasnya.
Satgas langsung melakukan tindakan pemisahan para pasien dengan kontak erat.
Mereka yang sekamar dengan para pasien Covid-19 dipisahkan, lalu masing-masing ditempatkan di kamar berbeda.
Baca juga: Kiai dan Istri Positif Covid-19 usai Takziah, 5 Santri Tertular
Satgas juga melakukan tracing kontak erat dan memberikan pengawasan serta tindakan medis sebagaimana protokol kesehatan yang berlaku.
"Jadi ini adalah penularan import ya. Mereka sudah terpapar ketika masih di Malaysia. Saat ini kita mulai melakukan tes antigen, kita perpanjang masa karantina, seharusnya 27 April mereka sudah selesai karantina mandiri dan boleh pulang. Tapi karena ada kejadian seperti ini, masa karantina kita perpanjang sampai awal Mei 2021," katanya.
Pemulangan belum dipastikan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.