Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Salatiga Duga Ada Upaya Sabotase Sosialisasi Pembangunan Pasar Rejosari

Kompas.com - 23/04/2021, 15:50 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji menduga ada upaya sabotase dalam upaya sosialisasi pembangunan Pasar Rejosari.

Pasalnya, undangan yang telah disebar diminta oleh oknum dengan maksud agar pedagang tak menghadiri acara sosialisasi.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SMP di Salatiga Ditunda

Aji mengatakan, upaya sabotase tersebut gagal karena para pedagang tetap mendatangi acara sosialisasi.

"Iya ada penarikan undangan oleh oknum. Tapi sosialisasi tetap berjalan, bahkan sudah dua kali," jelasnya saat beraudensi dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Jumat (23/4/2021).

Dikatakan Aji, pada sosialisasi pertama di bulan Maret 2021 semua pedagang datang untuk mengikuti sosialisasi.

"Sementara pada sosialisasi kedua saat ada sabotase tersebut, yang datang sekitar 50 persen lebih. Tapi kami sudah mencapai kesepakatan dengan pedagang," lanjutnya.

Kesepakatan tersebut adalah seluruh pedagang yang berjumlah 120 menyatakan siap relokasi dengan batas akhir 12 Mei 2021.

"Nanti akan relokasi ke Pasar Andong, sementara tempat yang sekarang digunakan berdagang dan bekas pasar yang terbakar akan dibangun," ungkap Aji.

Baca juga: Zona Merah Covid-19 Muncul Lagi di Salatiga, Diduga akibat Warga Mulai Tak Kenakan Masker

Wali Kota Salatiga Yuliyanto menegaskan, pembangunan Pasar Rejosari adalah harapan semua pihak.

"Tidak hanya pedagang, pemerintah dan masyarakat juga berharap pembangunan pasar. Karenanya dianggarkan sebesar Rp 25 miliar untuk Pasar Rejosari ini," terangnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Rejosari (P3R), Rukimin mengungkapkan, penolakan pedagang bukan pada pembangunan maupun relokasi.

"Tapi kami khawatir kalau tidak lagi bisa berjualan, kalau tidak mendapat prioritas sebab Surat Izin Penempatan (SIP) sudah habis sejak 2010," katanya.

Dia berharap setelah pembangunan dilaksanakan dan Pasar Rejosari baru bisa ditempati, pedagang lama tetap mendapat prioritas tempat.

"Dinas tentu masih punya data pedagang lama, jadi kami berharap pedaganh lama didahulukan," kata Rukimin.

Indra Akbar Kabid Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Kota Salatiga menyatakan akan mengawal aspirasi pedagang.

"Tentu dengan audiensi dengan Wali Kota dan Dinas Perdagangan aspirasi pedagang bisa diterima dan dipertimbangkan oleh pemerintah kota," paparnya.

Seperti diketahui, Pasar Rejosari atau yang populer disebut Pasar Sapi Salatiga pasca-kebakaran pada 2008. Hingga saat ini pasar tersebut belum dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com