Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik yang Nekat ke Banyumas Bakal Dikarantina, Biaya Ditanggung Sendiri

Kompas.com - 23/04/2021, 08:31 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Warga yang nekat mudik ke wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, wajib menjalani karantina.

Namun pemerintah kabupaten (Pemkab) tidak akan memberikan bantuan atau santunan bagi pemudik yang menjalani karantina.

"Kalau positif Covid-19 harus karantina, tapi bayar sendiri. Kami tidak akan memberikan santunan atau bantuan," kata Kapolresta Banyumas Firman Lukmanul Hakim kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Pantau Arus Lalu Lintas Warga yang Nekat Mudik, Setiap Sudut Kota Banyumas Dipasang CCTV

Firman mengatakan, Pemkab hanya akan menyiapkan tempat untuk karantina.

"Kami hanya memberikan tempat, untuk makan dan lain-lain (ditanggung) sendiri, termasuk biaya dokter. Karena pemerintah sudah menyatakan tidak boleh mudik," ujar Firman.

Firman menegaskan, pemerintah tetap melarang mudik pada lebaran tahun ini untuk menekan penularan Covid-19.

Namun jajaran Forkompimda akan melakukan antisipasi, karena tidak menutup kemungkinan tetap ada warga yang nekat mudik.

"Ketentuannya jelas tidak boleh mudik. Kalau ada yang sudah datang, sudah sampai sini akan kami periksa. Punya surat bebas Covid-19 enggak? sudah divaksin atau belum?" kata Firman.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Banyumas Edarkan Tembakau Gorila, Tiap Kemasan Ditempeli Stiker Menarik

Pihaknya juga akan melakukan tes cepat antigen.

"Kalau hasilnya negatif, kami pertimbangkan boleh masuk sini atau enggak dengan catatan, seperti lapor ke RT, RW, mematuhi protokol kesehatan dan lainnya," kata Firman.

Sebaliknya, apabila positif Covid-19, maka wajib isolasi dengan biaya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com