Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Adendum Larangan Mudik Mulai 22 April, Warga Lampung di Perantauan Kebingungan

Kompas.com - 22/04/2021, 20:05 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah warga Lampung yang berada di perantauan merasa kebingungan dengan peraturan larangan mudik yang kembali dikeluarkan pemerintah.

Para warga perantau itu menafsirkan adendum surat edaran Gugus Tugas Covid-19 sebagai perpanjangan masa pelarangan mudik.

Iman Rohmana (37) warga Labuhan Ratu, Bandar Lampung yang bekerja di Jakarta mengaku kebingungan saat menerima tautan berita daring terkait larangan mudik terbaru itu.

"Tadi dikirimi (tautan berita) sama istri saya. Lho, kok malah diperpanjang, mulai hari ini lagi berlakunya. Katanya tanggal 6 Mei besok baru dilarang?" kata Iman saat dihubungi, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Larangan Mudik Jadi Lebih Awal Mulai 22 April, Doni Monardo: Tahan Dulu Kerinduannya

Pekerja di bidang advertising ini mengaku sudah memesan tiket bus untuk keberangkatan ke Bandar Lampung tanggal 4 Mei 2021 malam.

Namun, dengan informasi perpanjangan larangan mudik itu, membuat Iman galau.

"Ya jelas, Bang. Kok tiba-tiba hari ini sudah berlaku, mendadak banget," kata Iman.

Surat edaran terbaru tersebut sudah beredar di kalangan masyarakat melalui aplikasi WhatsApp maupun media sosial lain dalam bentuk ekstensi PDF.

Kebijakan larangan mudik per tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021 itu kini ditambahkan dengan poin pengetatan sebelum larangan mudik diberlakukan.

Baca juga: Diperketat, Ini Syarat Perjalanan 22 April-24 Mei 2021

Pengetatan ini dilaksanakan mulai 22 April hingga 5 Mei 2021 serta 18 Mei hingga 24 Mei 2021.

Saiful (34) warga Kecamatan Panjang yang bekerja di industri sepatu di Tangerang juga mengaku kebingungan. Saiful menilai surat edaran itu rancu dan bisa menimbulkan tafsir yang berbeda di masyarakat.

"Apa lagi ini? Pemerintah melarang mudik atau bagaimana, kok secara tiba-tiba tanggal pemberlakuan mudik berubah," kata Saiful.

Baca juga: Viral, Foto Pria Telantar di Merak Selama 10 Hari, Ternyata Anggota Polisi

 

Padahal kata dia, Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik pada tanggal 6-17 Mei.

"Kalau dari berita yang saya baca, pemerintah melarang mudik tanggal 6 sampai 17 Mei, dan sekarang sudah berubah lagi, jadi yang benar yang mana," kata Saiful.

Warga lainnya, Mahatama Adi (28) yang bekerja di Kawasan Industri Cikarang, mengaku khawatir tiket pesawat yang sudah dibelinya akan hangus.

"Ya saya udah beli tiket, Mas, buat balik ke Lampung tanggal 30 April. Tiga tiket, saya, istri sama anak saya. Kenapa malah jadi maju larangan mudiknya ya?" kata Adi.

Untuk meluruskan informasi yang simpang siur mengenai pelarangan mudik ini, Kompas.com berusaha menghubungi Direktur Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Donny Damanik.

Namun, hingga berita ini dibuat, nomor ponsel Donny tidak bisa dihubungi. Bahkan, panggilan masuk itu dijawab mesin otomatis yang menyebutkan nomor ponsel Donny telah memblokir semua panggilan masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com