Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Heri 4 Tahun Jadi Petani Porang, Raup Ratusan Juta Tiap Panen dan Bisa Kendalikan Harga

Kompas.com - 19/04/2021, 08:01 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Tanaman porang kini tengah menjadi primadona di masyarakat.

Heriyanto, seorang petani porang asal Blora, Jawa Tengah, mengungkapkan keuntungan yang didapat dalam menanam porang terbilang sangat besar.

Dalam sekali panen, dia mampu meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Tergantung luas lahan porang yang dimilikinya.

Bisnis menanam porang dianggap mampu mengembalikan perekonomian masyarakat yang terkena dampak pandemi Corona.

"Sebenarnya porang sudah lama ada, mungkin dulu konvensional cara orang bertani, penyebaran informasi juga konvensional, sehingga tidak sedahsyat dan sebooming seperti saat ini," ucap Heriyanto saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: Tanam Porang, Pria di Blora Raup Untung Rp 500 Juta dalam Setahun

"Karena peran media sosial sangat luar biasa, ditambah juga dengan adanya pandemi tahun ini, itu meledaknya seperti bom nuklir. Jadi semua lini kalangan menengah atas bawah itu berbondong-bondong ingin recovery mainnya ke investasi porang," imbuhnya.

Heriyanto, petani Porang asal Blora saat berbincang dengan Kompas.com di Kebunnya, Desa Karangjong, Ngawen, Blora, Sabtu (17/4/2021)KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA Heriyanto, petani Porang asal Blora saat berbincang dengan Kompas.com di Kebunnya, Desa Karangjong, Ngawen, Blora, Sabtu (17/4/2021)

Komoditas ekspor

Heri sapaan akrabnya menuturkan tanaman porang merupakan komoditas ekspor bahan makanan yang disetor ke sejumlah negara, seperti China, Jepang, Korea, hingga India.

"Porang ini kan segmentasi pasarnya kan ekspor semua, Jepang, Korea, China ini kan untuk makanan kesehatan, ada lho produk lain, tapi paling banyak untuk makanan kesehatan. Kalau itu consumable dan barang makanan pokok, kan sama kayak beras," katanya.

Menurutnya, tidak semua negara di dunia dapat memproduksi porang, sebab tanaman ini hanya bisa tumbuh di wilayah yang beriklim tropis.

"Makanya saya ingin menyebarkan virus kebaikan menanam porang dan mudah-mudahan banyak yang tersesat menanam porang," jelas dia.

"Jadi intinya porang itu kan tanaman tropis, sedangkan wilayah tropis di dunia tidak lebih dari 30 persen, yang tropis dan support worth it dengan tanaman porang tidak semua wilayah tropis itu bisa ditanami porang," tambahnya.

Baca juga: Awalnya Ragu Menanam Porang, Heriyanto Kini Ingin Garap Sampai 13 Hektare

Dari sekitar 30 persen wilayah tropis di dunia, hanya sekitar 20 persen yang daerahnya mampu ditanami porang.

"Kalau total populasi penduduk dunia itu 100 persen, yang memproduksi porang cuman 20 persen, berarti supply and demand-nya enggak beres," terangnya.

"Ini potensi luar biasa untuk Indonesia, makanya porang ini kalau bisa terus dikembangkan," imbuh dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com