Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman 89 Kilogram Sabu ke Kendari Digagalkan, Sempat Terdengar 20 Kali Tembakan

Kompas.com - 19/04/2021, 06:04 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan pengiriman 89 kilogram sabu yang akan dikirim ke Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (18/4/2021).

Narkoba tersebut dipasok melalui Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menggunakan sebuah mobil pikap.

Di dalamnya terdapat muatan kotak kayu dan tujuh karung pakan ternak.

"Iya benar yang turun BNN pusat dan satu unit pikap sementara kami amankan dan sementara dalam pengembangan," jelas Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone AKBP Ismail Husein lewat pesan singkat.

Penangkapan ini berlangsung di depan pintu masuk Pelabuhan Bajoe.

Baca juga: Sempat Kejar-kejaran di Pelabuhan, BNN Gagalkan Pengiriman 89 Kg Sabu, 1 Pelaku Tewas

Sabu berasal dari Parepare

Ilustrasi Sabu. (Shutterstock)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi Sabu. (Shutterstock)

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, awalnya sebuah pikap warna putih berplat nomor  DP 8794 DE hendak memasuki pelabuhan.

Akan tetapi, mobil tersebut dicegat oleh petugas BNN.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Kombes E. Zulpan menuturkan, sabu tersebut berasal dari Parepare, Sulawesi Selatan.

"Narkoba tersebut hendak dipasok ke Kendari melalui jalur laut dan ada tujuh karung yang kami amankan dengan total 89 kilogram sabu tetapi sementara ini dalam pengembangan," ungkapnya saat dikonfirmasi.

Baca juga: Komplotan Kampung Narkoba Disebut Terorganisasi, Punya Kode untuk Mengabarkan Polisi Datang

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com