Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumsel Kirim Psikolog untuk Perawat yang Dianiaya Keluarga Pasien

Kompas.com - 18/04/2021, 20:35 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) mengirimkan psikolog untuk melakukan pendampingan kepada CRS, perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang yang menjadi korban penganiayaan oleh JT.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PPPA Provinsi Sumatera Selatan, Henny Yulianti mengatakan, pendampingan terhadap CSR akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan lanjutan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengawal kasus tersebut.

Namun, Henny belum bisa memberikan perkembangan lebih lanjut hasil dari pemeriksaan CRS.

"Karena hasil pemeriksaan ini sifatnya rahasia maka kita akan dilanjutkan secara langsung berkoordinasi dengan pihak berwenang dalam hal ini pihak kepolisian," kata Henny. 

Baca juga: RS Siloam Palembang Buka Peluang Damai dengan Tersangka Penganiaya Perawat

Menurut Henny, selain untuk mengawal kasus tersebut, psikolog yang dikirim bertujuan untuk memastikan kondisi psikis yang dialami oleh CSR.

Sebab, CSR sempat mengalami guncangan setelah dianiaya oleh pelaku JT.

"Kami ingin memastikan psikologi korban ini baik sesuai instruksi dari Gubernur Sumsel,"ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru sempat menyayangkan adanya kasus penganiayaan terhadap seoarang perawat.

Bahkan, Herman sempat mengubungi CRS secara langsung melalui sambungan video call, pada Sabtu (17/4/2021) kemarin. Dalam sambungan itu, Herman sempat berbincang dengan CRS yang masih terbaring di ranjang ruang perawatan.

Herman pun berjanji akan mengawal kasus CRS sampai tuntas agar kejadian itu tak kembali terulang.

"Masyarakat mestinya tahu bahwa dalam menjalankan pekerjaannya tenaga medis juga merupakan manusia. Karena itu jika ada hal-hal terkait pelayanan yang kurang berkenan menanyakan dulu kejelasan persoalan. Minimal konfirmasi ke atasannya," ujar Herman.

Baca juga: Curhat Melisa, Istri Pelaku Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang, Merasa Dipojokkan

Karena kasus ini merupakan berupa delik aduan, Herman pun menyerahkan sepenuhnya kelanjutan kasus ini ke pihak keluarga korban serta institusi di mana tempat korban bekerja apakah akan dilakukan mediasi antara pelaku dan korban.

"Semuanya balik lagi ke CRS, keluarga dan perusahaan tempatnya bekerja. Karena CRS yang menjadi korban. Saya turut prihatin atas kejadian ini semoga tidak terjadi lagi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya,Polrestabes Palembang melakukan gelar perkara terhadap tersangka JT yang telah menganiaya seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya inisial CRS, pada Sabtu (17/4/2021).

Dalam gelar perkara tersebut, JT mengakui semua perbuatannya yang telah menganiaya CRS hingga babak belur.

JT mengungkapkan, saat kejadian berlangsung ia merasa kelelahan lantaran sudah beberapa hari belakangan menjaga anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut karena menderita peradangan paru-paru.

Emosi JT pun menjadi tersulut saat melihat tangan anaknya berdarah usai jarum infus dicabut oleh korban ketika hendak ia datang ke ruang perawatan.

"Mohon maaf saya emosi sesaat. Saya mengakui sudah melakukan tindakan diluar kendali. Dikarenakan saya sudah kelelahan, sudah berapa hari saya harus menjaga anak saya, "kata JT di Polrestabes Palembang, Sabtu (17/4/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com