KOMPAS.com - Setelah menjalani proses yang cukup panjang, Geopark Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke 211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual dari Paris, Kamis (15/4/2021).
Geopark Belitong, yang terletak di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung menjadi salah satu prioritas dalam pembahasan dan berhasil mendapatkan rekomendasi positif untuk dimasukan ke dalam daftar UNESCO Global Geopark.
Penetapan Geopark Belitong sebagai UNESCO Global Geopark, merupakan upaya bersama pemerintah pusat dan daerah maupun akademisi, pemuda dan masyarakat lokal.
Baca juga: Resmi, Geopark Belitong Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark
Berikut tujuh sudut cantik yang ada di Geopark Belitong dikutip dari belitonggeopark.net:
Terdapat udang, kepiting serta tambak ikan kerapu. Selain itu di kawasan ini telah dilakukan penanaman kembali pohon bakau.
Kawasan ini menawarkan pantai berpasir putih dengan pinus laut. Pengunjung juga bisa menyaksikan matahari terbenam dari menara pandang setinggi enam meter.
Pengunjung juga bisa melihat pemandangan Pantai Gusong Bugis dengan latar Kota Tanjungpandan.
Baca juga: Kemenpar Upayakan Geopark Belitong Terapkan Pariwisata Berkelanjutan
Disebutkan di kawasan tersebut ada 140 jenis tanaman yang dugunakan untuk obat-obatan. Termasuj juga beberapa jenis anggrek serta jenis lumut.
Konon puncak bukit ini pernah digunakan untuk memata-matai kedatangan musuh yang datang dari Laut China Selatan.
Selain itu kawasan Bukit Peramun juga menjadi habitat monyet mungil, tarsius yang dikenal dengan monyet hantu.
Baca juga: Dibangun Menggunakan Dana Desa, Greenhouse Hidroponik Berisi Aneka Sayuran Hadir di Belitung
Garis pantainya membentang sepanjang 4 kilometer hingga ke pantai Tajung Tinggi di sisi timur.
Jaraknya cukup dekat dengan ibu kota Kabupaten Belitung, Tanjung Pandan, yakni sekitar 27 kilometer. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit perjalanan darat.