Penelitian di luar negeri menunjukkan pasien yang diterapi stem cell kemungkinan pulihnya dari Covid-19 lebih dari dua kali lipat dari pada yang tidak diberikan stem cell.
"Walaupun dalam tahap uji klinis tapi dimasukan dalam standar, hingga saat ini belum ada publikasi penelitian serupa. Sehingga kita perlu melakukan di Indonesia untuk memastikan hasil yang sama bisa direplikasi di populasi kita," tandasnya.
Rusdy Ghazali menuturkan di seluruh dunia penelitian stem cell untuk Covid-19 dari tali pusat total ada 20.
Baca juga: Pakar UGM: Angka TBC Turun Selama Pandemi Covid-19
Di Indonesia, ada dua penelitian yakni di Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta khusus untuk pasien yang sudah terpasang ventilator.
"Khusus untuk pasien yang belum terpasang ventilator itu yang mengerjakan kita. Tujuannya agar tidak sampai pasien harus sampai kondisi kritis, jadi kita ingin memberikan lebih awal, ini penelitian pertama di Indonesia untuk pasien yang belum terpasang ventilator," ujarnya.
Dijelaskannya, stem cell adalah sel induk yang belum berkembang secara spesifik. Stem cell yang digunakan berasal dari tali pusat bayi yang didonorkan.
Stem cell yang berasal dari tali pusat ini bagus karena sangat jarang menimbulkan reaksi alergi.
Selain itu, efektivitasnya juga bagus dan tidak mengakibatkan kanker.
Kemampuan dalam mengontrol peradangan dan memperbaiki kerusakan sel paru ini yang diduga berperan dalam pengobatan stem cell pada pasien covid-19.
"Caranya tali pusat dari donor dikembangkan di laboratorium, tinggal diekstraksi diambil stem cell-nya kemudian dikembangkan, dari satu donor bisa dipakai sekian ratus, sekian ribu orang," sebutnya.
Baca juga: UPDATE 15 April: Bertambah 167, Pasien Covid-19 Meninggal Kini 43.073 Orang
Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik FK-KMK UGM dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.
Pemberian stem cell pada pasien Covid-19 derajat berat di RSUP Dr Sardjito telah mendapat izin dari BPOM serta telah masuk dalam standar terapi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.
Injeksi stem cell pertama pada pasien Covid-19 di RSUP Dr. Sardjito dilaksanakan pada 29 Januari 2021. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 63 tahun.