Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubur India, Sajian Buka Puasa di Masjid Jami Pekojan Semarang yang Tak Lekang oleh Zaman

Kompas.com - 15/04/2021, 10:01 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Selepas Ashar, mangkuk berwarna-warni berisi bubur dan sayur sudah mulai ditata rapi dengan pengaturan jarak di serambi masjid.

Setiap mangkuk dihidangkan sepaket dengan segelas susu coklat atau teh hangat, kurma dan buah semangka.

Setiap harinya pengurus masjid mengolah sekitar 15 hingga 20 kilogram Bubur India yang disajikan untuk 150 hingga 200 mangkuk.

Dananya pun berasal dari para donatur masjid.

"Sekarang rata-rata 100 sampai 150 porsi untuk jamaah yang di masjid. Tapi yang diluar itu sudah tak terhitung. Sebelum pandemi juga sama jumlahnya tidak ada pengurangan. Karena kalau yang buka banyak kasihan kalau tidak kebagian," kata Ketua Takmir Masjid, Ali Baharun ditemui di Masjid Jami Pekojan, Semarang, Rabu (14/4/2021).

Ali yang merupakan generasi keempat pewaris tradisi pembuatan Bubur India ini mengungkapkan, penyajian buka puasa sempat berhenti saat Ramadhan tahun kemarin karena pandemi.

Bubur India yang dibagikan kepada jemaah hanya berlangsung selama lima hari saja.

"Tahun kemarin cuma berlangsung lima hari. Dari pihak kelurahan harus diberhentikan karena pandemi," kata pria keturunan Yaman ini.

Ia berharap, agar jemaah yang hadir disiplin mematuhi protokol kesehatan sehingga kegiatan tersebut bisa dilaksanakan sebulan penuh.

"Harapan saya, pengurus dan warga masyarakat tahun ini bisa samapai akhir. Mudah-mudahan doakan saja asal semua bisa tertib, Insya Allah bisa (digelar sebulan penuh)," ungkapnya.

Di masjid peninggalan sejarah itu, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker dan pengaturan jarak.

Ia juga sempat berkisah tentang tradisi penyajian takjil saat buka puasa dengan bubur India sudah berlangsung sekitar satu abad.

"Sejak saya kecil sudah ada (tradisi bubur India). Sebelum itu juga sudah ada. Ya mungkin sekitar satu abad. Ini sudah sampai ke empat/lima generasi. Saya generasi ke empat, mbah dan bapak saya sudah meninggal," ujarnya.

Penyajian Bubur India untuk buka puasa sendiri berawal dari kebiasaan para pendiri Masjid Jami Pekojan yang berasal dari Gujarat.

Dahulu, penduduk sekitar menyebut mereka sebagai orang-orang India.

Mereka punya kebiasaan mengawali berbuka puasa dengan makan bubur sehingga muncul penyebutan nama Bubur India.

"Nama Bubur India cuma penyebutan saja," pungkasnya.

Pembagian bubur secara gratis tersebut konon menjadi perekat antaretnis di Kampung Pekojan.

Setidaknya ada empat etnis yang hidup wilayah tersebut yaitu Jawa, India, Arab dan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com