Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan karena Rebutan Lahan di Samarinda Dipicu Dendam

Kompas.com - 15/04/2021, 06:01 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Pelaku penembakan disertai pembunuhan di Samarinda, Kalimantan Timur, yang menewaskan korban inisial BR dipicu dendam.

Pelaku bernama Ardianson mengaku dendam dengan korban karena sudah berkali-kali membakar pondok dan mengintimidasi anggota Kelompok Tani Empang Jaya di Kelurahan Handil Bakti, Kelurahan Palaran, Samarinda.

"Saya warga Handil Bakti, punya tanah di situ. Kami bukan penyerobot. Kelompok Tani Empang Jaya sudah lama berdiri," ungkap pria yang sudah ditetapkan tersangka oleh polisi ini, saat diwawancarai awak media di Mapolresta Samarinda, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Warga di Samarinda karena Rebutan Lahan, 1 Tewas dan 6 Terluka

Ardianson mengaku menyesal telah menembak dan membunuh korban pada Sabtu (10/4/2021).

"Penyesalan secara manusia saya menyesal. Tapi sudah terjadi, ya saya jalani. Biarlah hukum yang menilai. Saya juga tidak inginkan seperti ini. Saya lakukan karena terpaksa. Kami kelompok tani enggak pernah jual tanah. Kami garap. Tidak pernah serobot tanah warga. Warga yang mana, kami juga warga Handil Bakti," tegas dia.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arief Budiman menerangkan peristiwa pembunuhan itu dipicu berebut kepemilikan lahan yang berlokasi di Kelurahan Handil Bakti, Kelurahan Palaran, Samarinda antara Kelompok Tani Empang Jaya dan sekelompok warga.

Baca juga: Diduga Masalah Sengketa Lahan, Satu Keluarga di Lombok Tengah Bentrok

Bentrok itu menewaskan satu korban jiwa dan enam lainnya terluka.

Budiman menjelaskan, peristiwa awal saat 50-an warga yang mengaku punya lahan itu, berkumpul di lahan yang diperebutkan.

Mereka melakukan perusakan dan pembakaran pondok milik anggota Kelompok Tani Empang Jaya.

Tak terima, beberapa anggota Kelompok Tani Empang Jaya melawan, sempat adu mulut. Saat itu, pelaku tak berada di lokasi.

Dia baru mendapat informasi setelah dikabari rekannya melalui pesan singkat.

Jabatan pelaku di Kelompok Tani Empang Jaya sebagai penasihat hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com