Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Demak Nagari Para Wali, Raden Fatah dan Syiar Islam Pertama di Pulau Jawa

Kompas.com - 14/04/2021, 05:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Demak adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berjarak sekitar 28 kilometer dari Semarang, ibu kota Jawa Tengah.

Demak merupakan kota ziarah yang kerap dikenal dengan Kota Wali atau Nagari Para Wali.

Kota yang menjadi cikal bakal Islam di Jawa itu meninggalkan kenangan dan ingatan religius berupa Masjid Demak dan makam Sunan Kalijaga.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Demak dulu dikenal dengan nama Glagahwangi sebuah perkampungan nelayan di tepi Sungai Tuntang yang bermuara di Laut Jawa.

Baca juga: Latar Belakang dan Alasan Kerajaan Demak Menguasai Banten

Pada masa lalu, kawasan tersebut adalah rawa-rawa berlumpur dengan rumah-rumah panggung.

Pada tahun 1476, Raden Fatah yang bergelar Prabu Brawijaya V keturunan Raja Majapahit mengubah perkampungan nelayan tersebut menjadi sebuah kesultanan yang dikenal dengan Kasultanan Demak.

Rawa-rawa disulap menjadi pemukiman dan pertanian. Sementara Sungai Tuntang dijadikan jalur lalu lintas perdagangan.

Dari Kasultanan Demak, syiar Islam pertama kali bergaung di Pulau Jawa. Pada tahun 1479, Raden Fatah dan Wali Songo mendirikan Masjid Demak yang saat ini berada di kompleks Alun-alun Demak.

Baca juga: Kehidupan Kerajaan Demak di Berbagai Bidang

Masjid Agung Demak

Saka Tatal Masjid Agung Demak Saka Tatal Masjid Agung Demak
Sebelum menjadi masjid, pada ahun 1466, bangunan tersebut difungsikan sebagai Pondok Pesantren Glagahwangi yang diasuh oleh Sunan Ampel.

Lalu pembangunan masjid dimulai pada tahun 1477 dan menjadi masjid Kadipaten Glagahwangi Demak.

Setelah Majapahit hancur, Demak berdiri menjadi kerajaan Islam. Raja terakhir Majapahit, Brawijaya V menikah dengan Putri Champa yang berasal dari Kerajaan Champa di Vietnam.

Mereka memiliki anak yang kelak dikenal dengan nama Raden Patah.

Baca juga: Biografi Raden Patah, Raja Pertama Kerajaan Demak

Raden Patah lah yang membuka hutan di Glagahwangi atas saran dari Sunan Ampel. Adanya dukungan dari para Wali Songo membuat Kerajaan Demak menjadi kerajaan besar dalam waktu singkat.

Kerajaan Demak juga disegani oleh kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.

Masjid Demak memiliki empat saka guru atau tiang penyangga dari kayu jati setinggi 16.30 meter. Empat saka guru itu dibangun oleh Sunan Bonang, Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kalijaga.

Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Demak

Kompleks Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, difoto dari udara, Senin (30/6/2014). Masjid Agung Demak dipercaya sebagai masjid tertua di Pulau Jawa, berdiri mulai 1477, dibangun oleh Raden Fatah bersama Wali Sembilan atau Wali Songo.KRISTIANTO PURNOMO-FIKRIA HIDAYAT Kompleks Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, difoto dari udara, Senin (30/6/2014). Masjid Agung Demak dipercaya sebagai masjid tertua di Pulau Jawa, berdiri mulai 1477, dibangun oleh Raden Fatah bersama Wali Sembilan atau Wali Songo.
Saka guru Sunan Kalijaga dibuat dari tatal atau serpihan kayu yang dilingkari papan jati dua lapis setebal 8-11 sentimeter.

Empat saka guru dilengkapi dengan delapan tiang lain yang konon berasal dari Kerajaan Majapahit. Masjid Demak juga dihiasi dengan porselen-porslen cantik yang diyakini sebagai pemberian Putri Campa, ibunda Raden Patah,.

Sementara pintu masjid, konon adalah pintu kotak sangkar petir yang ditangkap Ki Agung Sela.

Baca juga: Perkembangan Politik Kerajaan Demak Masa Sultan Trenggono

Keberadaan Masjid Ahung Demak, diceritakan satrawan asal Blora, Pramoedya Anata Toer di buku Jalan Raya Pos, Jalan Daendels.

"Demak tak dapat diceraikan dari Masjid Agung Demak yang dimashurkan mempunyai empat tiang utamanya terbuat dari serpihan kayu, didindingi kayu, dan diikat dengan ikatan cincin-cincin besi, menembusi lantai-lantai masjid sampai ke atap. Serambinya yang luas dituguri oleh 8 buah tiang kayu berpahat, yang dimashurkan berasal dari Majapahit. Pada dinding-dindingnya dipaterikan porselin-porselin China," tulisnya.

Di kompleks masjid tersebut ada makam Raden Fatah pendiri Kasultanan Demak yang banyak diziarahi oleh pengujung.

Baca juga: Mengenal Keraton Jipang di Blora, Mengenang Arya Penangsang dan Kerajaan Demak

Makam Sunan Kalijaga

Anak cucu Sunan Kalijaga dibantu abdi dalem makam saat melaksanakan tradisi Tebah, yakni acara bersih makam Sunan Kalijaga, yang terletak di Kelurahan Kadilangu,  Kabupaten Demak, Jateng,  Selasa (23/5/2017) sore. KOMPAS.com/ARI WIDODO Anak cucu Sunan Kalijaga dibantu abdi dalem makam saat melaksanakan tradisi Tebah, yakni acara bersih makam Sunan Kalijaga, yang terletak di Kelurahan Kadilangu, Kabupaten Demak, Jateng, Selasa (23/5/2017) sore.
Selain Masjid Demak, daya tarik Demak adalah makam dan masjid Sunan Kalijaga yang ada di Desa Kadilangu.

Lokasinya sekitar 2 kilometer dari Masjid Demak.

Di lokasi tersebut ada tradisi tabuh beduk peninggalan Sunan Kalijaga dan shalat malam setiap pukul 24.00 WIB.

Selain itu setiap 10 zulhijah penanggalan Islam, dilakukan penjamasan baju kebesaran Sunan Kalijaga, Kutang Ontokusuma. Saat itu, pengurus masjid dan peserta mengenakan pakaian adat Jawa atau baju muslim ala Sunan Kalijaga.

Baca juga: Sunan Kalijaga, Berdakwah Lewat Wayang

Sunan Kalijaga adalah salah satu wali songo. penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Sunan Kalijaga lahir dengan bama Raden Mas Syahid pada 1450.

Beliau adalah putra Bupati Tuban, Tumenggung Wilatikta.

Sunan Kalijaga adalah murid dari Sunan Bonang. Dalam menyebarkan agama Islam, cara pendekatan yang dilakukan Sunan Kalijaga dengan memakai sarana kesenian dan kebudayaan.

Sunan Kalijaga berperan penting dalam membentuk karakter Islam di Jawa, bahkan Nusantara yang lentur, toleran, dan penuh kearifan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com