Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Janda Polisi Jadi Pemulung, Tinggal di Rumah Reyot: Tak Mau Susahkan Anak, yang Penting Halal

Kompas.com - 12/04/2021, 14:32 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Janda pensiunan polisi, Erni Marliana (61), warga Dusun Nangkapanda RT 03/04, Desa Mulyasari, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat harus menjadi pemulung untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Di usia senjanya, Erni hidup di rumah tidak layak huni atau lebih tepat disebut gubuk dan harus banting tulang sejak suaminya, Briptu Awang Suryadi, meninggal dunia pada 2007 lalu.

"Pangkat terakhir suami saya Briptu dan terakhir tugas di Polsek Jatinunggal. Suami meninggal tahun 2007," ujar Erni kepada Kompas.com di rumah gubuknya yang kini trlah direhab, Senin (12/4/2021).

Erni menuturkan, sebelum bertugas di Polsek Jatinunggal, Polres Sumedang, sejak tahun 1979, Briptu Awang sempat bertugas di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat.

Semasa suami hidup, kata Erni, hidup rukun, harmonis, dan berkecukupan.

"Pernikahan kami dikaruniai tujuh anak dan sepuluh cucu," tutur Erni.

Baca juga: Dulu Tinggal di Toilet Sekolah, Guru Honorer di Pandeglang Kembali ke Rumah dan Buka Usaha

Suami yang polisi meninggal akibat terluka saat tugas, kehidupan Eni pun berubah

Akan tetapi, kata Erni, setelah sang suami meninggal dunia akibat patah tulang punggung, kehidupannya berubah drastis 180 derajat.

Tulang punggu Briptu Awang mengalami patah tulang saat menjalankan tugas di Polsek Jatinunggal.

Erni mengatakan, sang suami sempat menjalani perawatan dua kali di Rumah Sakit Umum Pakuwon, Sumedang.

"Suami meninggal di Rumah Sakit Keramat Jati, Jakarta. Sejak saat itu saya harus menghidupi tujuh anak dengan biaya gaji pensiunan suami," kata Erni.

Baca juga: Suami Ditangkap Densus, Istri Terduga Teroris Sukabumi Bingung Bayar Cicilan Bank dan Nafkahi Bayinya

Gaji pensiunan habis untuk bayar utang bank

Erni merasakan beban hidup makin sulit. Karena gaji pensiunan polisi sang suami sebesar Rp 2 juta habis oleh utang bank dan hanya tersisa Rp 200.000.

"Sejak suami meninggal, sisa uang gaji pensiunan ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup saya bersama tujuh anak," kata Erni.

Karena itu, kata Erni, ia berupaya bekerja sebisanya. Sebelum jadi pemulung, ia sempat merintis usaha budidaya ayam.

Namun, kata Erni, usahanya ini tidak berjalan mulus hingga jatuh bangkrut dan terpuruk.

"Saya tidak mau nyusahin anak, karena hidup mereka juga pas-pasan. Apalagi sekarang ini usaha mereka juga lagi sulit," tutur Erni.

 

Janda pensiunan polisi tinggal di rumah tak layak huni, Polda Jabar turun tangan

Erni menunjukkan foto almarhum suami dan pangkat semasa hidup dan menjalankan tugasnya sebagai polisi, Senin (12/4/2021). KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Erni menunjukkan foto almarhum suami dan pangkat semasa hidup dan menjalankan tugasnya sebagai polisi, Senin (12/4/2021).
Erni mengaku, dari hasil mulung barang bekas seperti botol, plastik hingga kardus, ia bisa mendapatkan uang Rp 30.000 hingga Rp 50.000.

"Alhamdulillah, cukup buat makan karena anak juga sekarang sudah pada mandiri. Hidup seadanya seperti ini juga gak apa-apa, yang penting halal, gak nyusahin anak," sebut Erni.

Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan, setelah menerima informasi adanya janda pensiunan polisi yang menjadi pemulung dan tinggal di rumah tidak layak huni, ia mendatangi rumah Erni.

Setelah dicek, kata Eko, kondisi rumahnya memprihatinkan. Bahkan, atap rumahnya bocor.

Dibantu Polda Jabar

Saat ini, melalui bantuan dari Kapolda Jabar, Polres Sumedang telah mulai melaksanakan pembangunan rumah milik Erni.

"Pembangunan rumah warakawuri (Istri pensiunan polisi) Erni Marliana sudah mulai dilakukan sejak pekan lalu dan ditargetkan akan selesai 12 April nanti. Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Kapolda Jawa Barat atas bantuan ini," kata Eko.

Eko menuturkan, bantuan perbaikan rutilahu ini sebagai bentuk kepedulian Polri kepada warakawuri di wilayah Polres Sumedang.

"Ibu Erni jadi pemulung karena tidak memiliki pekerjaan tetap dan anaknya juga hidup pas-pasan. Semoga dengan bantuan ini, kehidupan Ibu Erni bisa lebih baik dan tetap semangat dalam menjalani hidup," kata Eko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com