Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Pujiati, Rumahnya Ambruk Saat Gempa Malang: Lemas, Saya Orang Tidak Punya

Kompas.com - 12/04/2021, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Gempa M 6,1 di Malang, Jawa Timur, menyisakan kisah pilu bagi Pujiati (50).

Rumahnya yang berada di Dusun Krajan, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang ambruk akibat gempa pada Sabtu (10/4/2021).

Sebagai seorang petani, Pujiati kini merasa tidak memiliki apa-apa lagi setelah tempat tinggalnya luluh lantak oleh gempa.

"Lemes kabeh (lemas semua), kan jadi tidak punya rumah, tidak punya apa-apa. Saya bertani. Saya orang tidak punya," kata dia pilu.

Detik-detik gempa

Ilustrasi Gempa Bumi

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi Gempa Bumi
Rumah Pujiati yang ambruk tersebut dihuni oleh delapan orang anggota keluarganya.

Mulanya, ketika gempa magnitudo 6,7 terjadi pada Sabtu (10/4/2021) siang, Pujiati sedang duduk di depan rumahnya.

"Saya duduk di depan pintu sama anak putu (cucu)," katanya, Minggu (11/4/2021).

Tiba-tiba dia merasakan getaran gempa.

"Waktu ada grek-grek (guncangan gempa) kan agak banter (kencang), keluar semua," tuturnya.

Baca juga: Curhat Penjual Nasi Kuning yang Disebut Mirip Lee Min Ho: Tangan Dielus-elus Pembeli hingga Diajak Kencan

 

Ilustrasi gempa bumiShutterstock Ilustrasi gempa bumi
Getaran kedua, rumah ambruk

Getaran gempa Malang terjadi dua kali. Getaran kedua terasa lebih kuat dibanding yang pertama.

Tak lama setelah menyelamatkan diri dari getaran gempa pertama, tiba-tiba getaran kedua terjadi.

Kuatnya goncangan membuat rumah Pujiati ambruk di depan matanya.

"Ada di sini (depan rumah) terus ada getaran lagi banter. Terus ambruk," tuturnya.

Kini Pujiati terpaksa menumpang tinggal di rumah tetangganya.

Baca juga: Detik-detik Bripka M Bergulat dengan Penjahat hingga Hanyut di Sungai, Sempat Lambaikan Tangan

Ada rumah warga yang 100 persen ambruk

Sutrisno (63) saat melihat rumahnya yang ambruk akibat gempa di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (11/4/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Sutrisno (63) saat melihat rumahnya yang ambruk akibat gempa di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (11/4/2021).
Selain Pujiati, ada rumah yang seluruhnya ambruk, yakni milik Sutrisno.

Sutrisno melihat sendiri detik-detik rumahnya ambruk.

"Rumah saya langsung roboh. Ada gempa langsung ambruk 100 persen," katanya.

Saat gempa, Sutrisno sedang berada di dalam rumah dan beruntung bisa berlari keluar rumah.

Rumah berusia 15 tahun itu sudah tidak bisa ditempati lagi.

Baca juga: Sebelum Bunuh Temannya, Pelaku Bertanya ke Korban Apa Sudah Makan?

 

Ilustrasi gempa.Shutterstock Ilustrasi gempa.
Gempa malang

Gempa bumi mengguncang Malang dan wilayah di sekitarnya.

Getaran gempa magnitudo 6,7 itu bahkan juga dirasakan di provinsi lain seperti Bali, DIY dan Jawa Tengah.

Pusat gempa berada 96 kilometer di arah selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Gempa berpusat di lepas pantai dengan kedalaman hingga 80 kilometer.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, jenis gempa yang terjadi adalah gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

Hal itu diketahui berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujarnya melalui siaran pers BMKG, Sabtu (10/4/2021)

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com