Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liang Bua, Jejak Manusia Kerdil Indonesia di NTT, Diduga Berasal dari 18.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 09/04/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gua Liang Bua adalah warisan situs prasejarah manusia purba yang ada di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang menjadi salah satu situs arkeologi penting dunia.

Berada di bukit kapur, Liang Bua memiliki ukuran yang sangat besar dengan panjang 50 meter, lebar 40 meter, dan 25 meter.

Di gua tersebut ditemukan fosil Homo Floresiensis yakni manusia pendek/kerdil yang diperkirakan berasal dari 18.000 tahun yang lalu.

Saat ditemukan pada tahun 2003, ditemukan fosil yang hanya memiliki tinggi 100 cm dengan berat yang diperkirakan sekitar 25 kilogram. Tengkorak ini ditemukan pada kedalaman enam meter.

Baca juga: Mengenal Danau Matano, Danau Terdalam di Asia Tenggara dan Cerita Gua Tengkorak

Penggalian sejak 1930-an

Goa Liang Bua dikenal sebagai lokasi penemuan fosil makhluk mirip manusia yang disebut Homo Floresiensis alias hobbit. Tim Terios 7 Wonders/ Rynol Sarmond Goa Liang Bua dikenal sebagai lokasi penemuan fosil makhluk mirip manusia yang disebut Homo Floresiensis alias hobbit.
Gua Liang Bua pertama kali diteliti oleh Theodore Verhoeven, misionaris Katolik asal Belanda pada tahun 1965.

Theodore mengajar di Seminari Todabelu, Mataloko, Kabupaten Ngada. Kala itu ia menggunakan sekitar Liang Gua untuk sekolah.

Ia pun melakukan penelitian dan menemukan sejumlah kubur manusia yang berasosiasi artefak batu (serpih), tembikar dan beliung persegi.

Sementara itu Joe, salah satu warga sekitar yang tinggal disekitar Gua Liang Bua bercerita penggalian gua dipercaya telah dilakukan sejak 1930-an.

Baca juga: 3 Situs Arkeologi Bisa Dijelajah Secara Virtual, Dari Maros Pangkep hingga Gua Harimau

Saat itu hasil penggalian dibawa ke Leiden Belanda.

Penggalian-penggalian terus dilakukan, sejak zaman kolonial Belanda hingga dilanjutkan di masa ini.

“Kalau saya denger dari para arkeolog, umur gua ini sudah sekira 190.000 tahun,” kata Joe dikutip dari Indonesia.go.id.

Selain fosil manusia kerdil, Joe mengatakan arkeolog juga menemukan beberapa tulang binatang purba.

Baca juga: 3 Situs Arkeologi Bisa Dijelajah Secara Virtual, Dari Maros Pangkep hingga Gua Harimau

“Tapi bukan hanya tengkorak ini yang ditemukan. Saat itu pada kedalaman tertentu, para arkeolog juga menemukan beberapa tulang binatang purba, seperti gajah purba (stegodon), kadal, kura-kura, biawak, dan komodo,” ujar Joe.

Ratusan artefak batu dan tulang binatang

Arkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional, E Wahyu Saptomo (kiri) dan Jatmiko (kanan), mengamati replika tengkorak Homo floresiensis atau manusia Liang Bua, Selasa (16/12/2014), di Kantor Pusat Arkeologi Nasional, Jalan Raya Condet, Pejaten, Jakarta. Selain Wahyu dan Jatmiko, dua arkeolog lain, yaitu Rokus Awe Due dan Thomas Sutikna, turut menemukan kerangka manusia kerdil asal Flores, NTT, ini. Akhir tahun lalu, keempat ilmuwan tersebut masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh 2014 menurut Thomson Reuters. KOMPAS/Aloysius Budi Kurniawan Arkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional, E Wahyu Saptomo (kiri) dan Jatmiko (kanan), mengamati replika tengkorak Homo floresiensis atau manusia Liang Bua, Selasa (16/12/2014), di Kantor Pusat Arkeologi Nasional, Jalan Raya Condet, Pejaten, Jakarta. Selain Wahyu dan Jatmiko, dua arkeolog lain, yaitu Rokus Awe Due dan Thomas Sutikna, turut menemukan kerangka manusia kerdil asal Flores, NTT, ini. Akhir tahun lalu, keempat ilmuwan tersebut masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh 2014 menurut Thomson Reuters.
Setelah periode Verhoeven, penelitian dilanjutkan oleh Prof. Dr. R P Soejono dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional tahun 1978-1989.

Penelitian tersebut menghasilkan temuan bahwa situs ini telah dihuni sejak masa prasejarah mulai dari masa paleolitik, mesolitik, neolitik hingga paleometalik (logam awal).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com