KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Siklon tropis seroja menyebabkan cuaca buruk dan angin puting beliung di Kabupaten Klungkung, Bali, Rabu (7/4/2021) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada mengatakan, 38 rumah di Desa Kamasan dan Semarapura Kelod, mengalami rusak ringan hingga sedang.
Selain itu, sejumlah pohon tumbang dan menimpa dua truk di wilayah tersebut.
"Dampaknya ada beberapa pohon tumbang ada menimpa rumah warga dan beberapa atap rumah warga terbang," katanya saat dihubungi, Kamis (8/4/2021).
Tak ada korban luka dan korban jiwa dalam bencana ini. Namun, kerugian yang dialami masing-masing korban sekitar Rp1 juta hingga Rp30 juta.
"Tidak ada korban jiwa. Kerugian dari data paling besar Rp 30 juta paling rendah Rp 1 juta perkiraan mungkin gentengnya terbang berapa," kata dia.
Puting beliung ini terjadi sejak pukul 19.00 Wita dan berlangsung sekitar satu jam.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Iman Faturahman mengatakan, puting beliung di Klungkung merupakan dampak tak langsung siklon tropis Seroja.
Siklon tropis ini mempengaruhi pembentukan awan kumulonimbus di wilayah Bali. Awan itu menyebabkan cuaca buruk seperti hujan lebat dan angin puting beliung.
"Itu sebagai salah satu dampak tak langsung dari siklon tropis seroja," katanya.
BMKG, kata Iman, memang mendeteksi adanya pembentukan awan kumulonimbus di wilayah Klungkung sekitar pukul 19.00 Wita.
"Biasanya awan ini diiringi cuaca ekstrem, hujan deras dan petir angin kencang. Bahkan tak jarang terbentuk angin puting beliung," jelasnya.
Iman mengatakan, kondisi ini akan terjadi dalam tiga hari ke depan.
Adapun wilayah yang masuk kategori waspada di Bali yakni Tabanan (Baturiti), Bangli (Kintamani), Klungkung, Karangasem (Kubu dan Abang), dan Badung utara (petang).
Siklon tropis seroja, menurut Iman sudah menjauh dari NTT dan bergerak ke arah barat daya tepatnya ke Samudera Hindia.
Baca juga: 2 Pembuat KTP Palsu yang Jadi Langganan ABK Ditangkap, Polisi: Salah Satu Tersangka Residivis
Meski demikian, pertemuan angin di Jawa dan Bali membuat potensi cuaca buruk di wilayah ini masih terjadi.
"Berdasarkan posisi menjauh dari Indonesia, berada di selatan Jawa-Bali. Efek melemah, namun masih ada akibat lain yakni pertemuan angin di sepanjang Jawa-Bali," kata dia.
Ia meminta masyarakat di Bali waspada terkait bencana yang bisa terjadi banjir, banjir bandang, longsor, dan puting beliung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.