Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Pastikan Siklon Tropis Seroja Tak Berdampak Signifikan di Wilayah Jateng

Kompas.com - 06/04/2021, 22:34 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan keberadaan badai siklon tropis seroja tidak memberikan dampak yang signifikan untuk wilayah Jawa Tengah (Jateng).

Sebelumnya, siklon tropis seroja telah mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Flores Timur, NTT yang diterjang banjir bandang.

Baca juga: Diterjang Badai Siklon Tropis Seroja, Kantor Bupati dan Rumah Sakit di Sabu Raijua Rusak

Hanya saja, masyarakat diminta tetap waspada dengan peningkatan kecepatan angin yang menyebabkan potensi gelombang cukup tinggi di perairan selatan Jateng.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Giyarto mengatakan, saat ini badai siklon tropis seroja posisinya sudah bergeser lebih ke selatan NTT sehingga memberikan dampak yang kurang signifikan.

"Namun hanya meningkatkan kecepatan angin rata-ratanya, sehingga gelombang masih berpotensi cukup tinggi di perairan selatan Jateng," jelasnya saat dihubungi, Selasa (6/4/2021).

Giyarto menjelaskan, badai siklon tropis Seroja terbentuk oleh perpindahan uap air dan panas dari lautan hangat ke udara di atasnya, terutama melalui penguapan dari permukaan laut.

"Saat udara hangat dan lembab naik, itu mengembang dan mendingin, dengan cepat menjadi jenuh dan melepaskan panas laten melalui kondensasi uap air," ujarnya.

Baca juga: Badai Siklon Tropis Seroja Terjang Kota Kupang, 1.264 Rumah Rusak, 1 Warga Meninggal, 7 Luka Berat

Menurutnya, saat ini yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi cuaca di wilayah Jateng adalah karena pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO).

"MJO berada di kuadran 5 (Maritim Kontinental) dan juga daerah tekanan rendah di selatan Pulau Jawa," ucapnya.

Untuk itu, masyarakat diimbau mewaspadai terhadap potensi cuaca ekstrem di beberapa tempat terutama di sekitar pegunungan tengah dan Jateng bagian Selatan.

Ia menambahkan, untuk wilayah Jateng, siklon yang memberi dampak cukup signifikan yakni siklon yang terbentuk di bagian selatan khatulistiwa.

"Biasa terjadi rentang waktu pada bulan Desember-April atau pada saat musim hujan dan mendekati awal pancaroba," katanya.

Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk mitigasi dengan cara mengetahui karakteristik terjadinya siklon itu sendiri.

"Jadi penting bagi masyarakat untuk mengetahui informasi terkait terbentuknya dan pergerakan siklon yang terjadi melalui instansi resmi BMKG," tuturnya.

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat atau petir dan diikuti angin kencang.

"Dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com