Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMM Bangun Rumah Sakit Khusus Pasien Covid-19, Bupati Malang: Banyak Pasien Covid-19 Bisa Terselamatkan

Kompas.com - 05/04/2021, 16:49 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membangun rumah sakit khusus untuk pasien Covid-19. Nantinya, rumah sakit itu hanya melayani pasien yang terkonfirmasi Covid-19.

"Terima kasih kepada UMM, PUPR dan BNPB yang telah membantu masyarakat Kabupaten Malang dengan membangun rumah sakit khusus untuk Covid-19," kata Bupati Malang Sanusi saat peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit tersebut, Senin (5/4/2021).

Rumah sakit itu dibangun di atas lahan seluas 7.978,02 meter persegi. Letaknya berada di belakang Rumah Sakit UMM di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Bangunan utama yang akan dibangun seluas 2.072,17 meter persegi yang terdiri dari ruang isolasi, ruang karantina, dan ruang screening.

Sedangkan bangunan penunjang dibangun dengan luas 545,67 meter persegi. Sisanya adalah sarana dan prasarana lingkungan termasuk parkir dan taman.

Baca juga: Duduk Perkara Komandan Brimob Meninggal Usai Disuntik Vaksin, Positif Covid-19 dan 2 Kali Masuk RS

Pembangunan rumah sakit khusus itu ditarget selesai dalam 45 hari.

Sanusi berharap, rumah sakit itu dapat mempermudah penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Malang. Sebab, rumah sakit tersebut dibuat khusus untuk pasien Covid-19.

"Dengan demikian maka akan banyak masyarakat yang terdampak Covid-19 bisa terselamatkan dengan baik karena rumah sakitnya khusus dan tenaga medisnya juga bisa diminimalkan untuk terpapar karena memang penanganannya serba khusus. Fasilitasnya juga khusus, penanganannya juga khusus karena sudah dikhususkan. Tidak tercampur dengan pasien umum," jelasnya.

Sanusi mengatakan, pasien yang dirawat di rumah sakit itu harus dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab.

Rektor UMM, M Fauzan berharap rumah sakit itu segera terealisasi dan menjalankan fungsinya sebagai rumah sakit khusus untuk pasien Covid-19.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang singkat kita bisa merealisasikannya. Dan tentu, Malang, Indonesia dan dunia harus bebas dari Covid-19," katanya.

 

Direktur RS UMM Prof Dr Djoni Djunaedi mengatakan, rumah sakit itu akan memiliki 65 ruang rawat inap Covid-19 dan delapan ruang rawat intensive care.

"Ada ruang rawat inap, 65 ruang untuk yang rawat inap biasa dan delapan untuk yang intensive care," jelasnya.

Tersisa 80 RT

Sementara itu, kasus Covid-19 di Kabupaten Malang sudah melandai.

Baca juga: Terkendala Cuaca, Rombongan Kepala BNPB Tempuh Jalur Darat dari Maumere ke Flores Timur, NTT

Sanusi mengatakan, dari 14.600 RT di Kabupaten Malang, tersisa sekitar 80 RT yang masih bersatatus zona kuning. Sisanya sudah zona hijau.

"Kasus Covid-19 sudah tinggal sedikit. Di Kabupaten Malang dari 14.600 sekian RT tinggal sekitar 80-an RT yang masih kuning. Semuanya sudah hijau," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com