Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai KPK Ditemukan Meninggal, Polisi Sebut Karena Sakit TBC

Kompas.com - 04/04/2021, 22:14 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Polisi memastikan tidak ada tindak pidana atas meninggalnya pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kapolsek Gunung Sindur AKP Birman Simanullang menegaskan bahwa pegawai KPK berinisial JS meninggal dunia karena sakit.

Menurut dia, pegawai KPK tersebut merupakan tetangga yang baik dan sering aktif di masyarakat.

"Enggak ada (karena dibunuh), meninggal di rumah sendiri, enggak ada arah tindak pidana, kan meninggalnya karena sakit," kata Birman saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/4/2021).

"Beliau baik sama tetangganya," imbuh dia.

Baca juga: Pegawai KPK Ditemukan Meninggal di Dekat Pintu Rumahnya di Bogor

Birman menyimpulkan bahwa JS mempunyai riwayat penyakit TBC atau Tuberkulosis.

"(Indikasi kejahatan) enggak ada, itu karena sakit, ada riwayat TBC," ucap dia ketika ditanya apakah ada pemanggilan saksi-saksi usai ditemukannya jasad JS di rumahnya.

Awal mula kejadian

Sebelumnya diberitakan, seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial JS ditemukan meninggal dunia di pintu rumahnya pada Sabtu (3/4/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kapolsek Gunung Sindur AKP Birman Simanullang mengatakan, jasad JS ditemukan berawal dari kecurigaan tetangganya di Pamulang Hill 3, Desa Rawa Kalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

"Iya betul, kemarin sore. Aduh enggak tahu (dibagian apa), tapi yang jelas dia aktif di KPK, kita tahunya pokoknya KPK saja," kata Birman saat dihubungi Kompas.com.

Birman menjelaskan, sejak beberapa hari warga sudah curiga karena JS tak kunjung keluar dari rumahnya ditambah lagi tak merespon sambungan telepon.

Terlebih pegawai KPK tersebut tinggal seorang diri, warga pun semakin khawatir dan berupaya mengetok pintu rumahnya namun tidak ada tanggapan sama sekali.

Hingga akhirnya pukul 18.30 WIB tetangga langsung mendobrak pintu dan menemukan JS terbujur kaku di dekat pintu.

Informasi dari warga sekitar, sambung Birman, korban sudah mengurung diri di dalam rumah selama kurang lebih 3 harian setelah pulang kerja.

Saat itu pula JS menunjukkan gelagat tidak biasa, ia tidak mau di dekati oleh warga sekitar yang biasa bercengkrama dengannya. Begitu pula ketika para tetangganya yang akan silaturahmi, ia minta menunggu di depan rumahnya saja.

"Warga curiga karena pas ditelepon enggak diangkat-angkat, kan dia akrab suka bersosialisasi sama warga sekitar, tapi tiba-tiba enggak ada aktivitas, dari situlah tetangganya curiga, diteriakkin enggak nyahut, akhirnya didobrak jendela dan di dalam rumah dekat pintu sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Menurut dia, JS yang juga merupakan warga Lampung ini mempunyai riwayat penyakit TBC atau Tuberkulosis.

Baca juga: Usai Divaksin, Komandan Brimob Meriang, Sembuh, Sesak, lalu Meninggal

Selanjutnya, kata Birman, korban langsung diurus dengan protokol kesehatan (prokes) oleh petugas medis dari RS. Hermina Serpong sesuai permintaan pihak keluarga dan rekan kerja korban di KPK.

"Langsung dibawa ke Lampung, orang Lampung kan, jam 5 pagi dibawa karena malemnya itu langsung kita urus, jam 12 menghubungi tim medis," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Desa di Purworejo Ini Terbangkan 'Drone' untuk Basmi Hama Wereng

Desa di Purworejo Ini Terbangkan "Drone" untuk Basmi Hama Wereng

Regional
Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Regional
Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Regional
Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Regional
Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Regional
Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Regional
Gelar Rakorcabsus, PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Jadi Cagub Jateng

Gelar Rakorcabsus, PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Jadi Cagub Jateng

Regional
Blora Jadi Tuan Rumah Popda 2024, Bupati Arief Sambut Atlet Pelajar dari Wilayah Eks Karesidenan Pati

Blora Jadi Tuan Rumah Popda 2024, Bupati Arief Sambut Atlet Pelajar dari Wilayah Eks Karesidenan Pati

Regional
Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Regional
Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com