MADIUN, KOMPAS.com - Hujan lebat di lereng Gunung Wilis dan wilayah Kabupaten Madiun menghanyutkan kandang berisi ribuan ayam dan tertutupnya akses ruas jalan kabupaten di bumi kampung pesilat, Jumat (2/4/2021).
Tak hanya itu, belasan rumah warga dilaporkan rusak tertimpa tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi mengatakan lamanya hujan berdampak terjadinya banjir hingga menghanyutkan kandang berisi ribuan ayam.
Baca juga: Satu Jam Hujan Lebat, Wonogiri Dilanda Banjir dan Longsor, Jalan Desa Jadi Mirip Sungai
Tanah hanya itu, hujan dengan intensitas tinggi itu juga berakibat 17 rumah milik warga tertimpa tanah longsor.
“Selain tanah longsor terdapat laporan bencana banjir dan air bah,” kata Zahrowi kepada Kompas.com, Jumat (2/4/2021).
Zahrowi mengatakan bencana itu bermula saat hujan lebat di wilayah lereng gunung wilis dan seluruh wilayah Kabupaten Madiun selama tujuh jaman Kamis (1/4/2021) sejak sore hari.
Akibat intensitas hujan yang lama hingga Jumat (2/4/2021) dinihari berdampak bencana di empat kecamatan yakni Gemarang, Dagangan, Kare dan Geger.
Baca juga: Hujan dan Angin Kencang Terjang Makassar dan Gowa, Pohon Tumbang dan Pengunjung Terjebak di Lift
Untuk Kecamatan Gemarang dilaporkan penahan tebing longsor. Tak hanya itu kandang ayam dan kandang sapi milik warga rusak diterjang banjir. Total kerugian akibat bencana itu mencapai Rp 320 juta.
Sementara di Kecamatan Dagangan, 17 rumah warga rusak tertimba tanah longsor. Kendati demikian dilaporkan tidak ada korban jiwa dan korban luka akibat longsoran tanah yang merusakan rumah warga.
“Dilaporkan juga talud dan cek dam ambrol setelah diterjang hujan yang lebat,” jelas Zahrowi.
Sementara itu di Kecamatan Kare hujan lebat dengan intensitas yang tinggi mengakibatkan bencana longsor menutup ruas jalan kabupaten di Dusun Jurang Dengkeng, Desa Kare. Kondisi itu mengakibatkan ruas jalan putus total tidak dilewati kendaraan bermotor.
“Di Kecamatan Kare juga dilaporkan tiga titik longsor terdiri dua di Dusun Suweru, Desa Kare dan Desa Bodag,” jelas Zahrowi.
Zahrowi menambahkan luapan air sungai berdampak masuk ke ruas jalan perkampungan dengan ketinggian mencapai 15 cm.
Terhadap bencana itu, ruas jalan yang tertutup tanah longsor dievakuasi dengan alat berat. Sementara tanah longsor yang menimpa warga hari ini dilakukan pembersihan secara gotong royong masyarakat setempat bersama tim BPBD dan relawan.
Hingga saat ini belum dilaporkan adanya korban jiwa dan korban luka akibat bencana tanah longsor dan banjir. Kendati demikian warga diminta waspada bila terjadi hujan lebat dalam intensitas yang lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.