Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri: Masih Ada Pemda Suka "Copy Paste" Penyusunan Perda

Kompas.com - 30/03/2021, 22:16 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) menemukan ada beberapa daerah di Indonesia melakukan copy paste atau salin timpa dalam pembuatan Peraturan Daerah (Perda).

"Tapi memang beberapa Perda yang kami fasilitasi banyak di antaranya ada yang duplikasi dari daerah lain,"  kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik usai menghadiri lauching e-perda di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (30/3/2021).

Dengan adanya aplikasi e-Perda, Akmal berharap masyarakat dapat mengawasi produk-produk hukum yang di buat, dan meminimalisir adanya daerah melakukan copy paste Perda.

"Dengan dibuka ruang kepada semua pihak dapat me-review bersama-sama, semakin banyak yang mengawasi semakin bagus kualitas produk hukum," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Banten Wahidin Larang Warganya Mudik Lebaran, Perbatasan Akan Diperketat

Menurut Akmal, copy paste dalam pembuatan perda tidak masalah. Asalkan, mendatangkan manfaat bagi daerah yang menyalinnya.

"Boleh saja copy paste yang penting bermanfaat bagi daerah yang mem-paste-nya.  Tetapi tentunya kontennya disesuaikan dengan kondisi sosial yang akan mengambil daerah perda itu," tegasnya.

Akmal menyampaikan, dengan aplikasi e-Perda, proses penyusunan regulasi menjadi lebih terbuka, transparan dan akuntabel serta mengoptimalkan alat kelengkapan di DPRD.

"Melalui e-Perda, negara  hadir untuk memfasilitasi produk hukum daerah. Fasilitasi tidak membutuhkan waktu lama atau berbelit. Kita berharap Provinsi Banten menjadi lokomotif reformasi regulasi," tandasnya.

Baca juga: Perkuat Pengelolaan Keuangan Daerah, Gubernur Banten Bentuk Tim Digitalisasi

Gubernur Banten Wahidim Halim menyambut baik adanya aplikasi e-perda. Sebab, dengan sistem online prosesnya akan lebih cepat.

"Saat ini harus membangun peradaban baru, paradigma baru, di era teknologi informasi. Dengan sistem digital atau online, akan memberikan layanan cepat," kata Wahidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com