Provinsi Maluku memiliki potensi perikanan mencapai 1,62 juta ton per tahun.
Selain itu, dari sembilan wilayah fishing ground utama Indonesia, tiga di antaranya berada di perairan Maluku yaitu di Laut Banda, Laut Arafura, dan Laut Seram.
Menurut Kasrul, dari hasil kajian kementrian kelautan dan perikanan hasil produksi perikanan di Maluku bisa mencapai Rp 292 miliar setiap harinya.
Kasrul menyebut, jika lumbung ikan nasional sudah berjalan maka potensi tersebut bisa dimanfaatkan lebih besar lagi.
"Kajian kementrian perikanan itu kalau dimaksimalkan satu hari bisa menghasilkan kurang lebih Rp 292 miliar loh, kalau 365 hari triliunan itu yang nanti dimaksimalkan," kata dia.
Ia mengatakan, setelah program lumbung ikan nasional berjalan, maka nelayan lokal akan sangat diuntungkan.
Sebab, hasil tangkapan nelayan akan langsung diambil oleh kapal-kapal yang datang ke pelabuhan.
Baca juga: Pelabuhan Baru di Ambon Dibangun untuk Sentra Lumbung Ikan Nasional
Selain itu, keberadaan infrastruktur pendukung lumbung ikan nasional juga akan menyerap tenaga kerja yang sangat banyak.
Kasul menyatakan, sesuai kajian diperkirakan sekitar 2.000 kapal akan beroperasi di perairan Maluku sebagai konsekwensi dari realisasi porgram lumbung ikan nasional.
"Jadi, ada penyiapan tenaga yang begitu banyak yang ada di situ. Tentu Efeknya ke masyarakat dan melayan sangat besar. Siapa yang menangkap peluang itu ya bagus, terutama masyarakat sekitar," ungkap dia.
Program lumbung ikan nasional di Maluku sendiri telah dicanangkan sejak 10 tahun lalu oleh Presiden ke-6 Susilo Bambanh Yudhoyono, namun baru direalisasi pada tahun 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.