Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembangunan Monpera Palembang, Saksi Bisu Perang 5 Hari 5 Malam

Kompas.com - 28/03/2021, 16:44 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Namanya Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), terletak di Jalan Merdeka tepatnya di seberang Masjid Agung Palembang, Sumatera Selatan.

Monpera memiliki bentuk yang unik terdapat patung burung garuda berukuran besar di bagian dinding dan di bawahnya terdapat tulisan fungsi dan makna dari arsitektur.

Dikutip dari situs ibs.sumselprov.go.id, Museum Monpera dibangun untuk memperingati serangan dari Agresi Militer Belanda II yang pada saat itu Belanda mengepung Kota Palembang dengan mengerahkan tank dan artileri.

Baca juga: Sejarah di Balik Pembangunan Stadion Gelora Sriwijaya Palembang

Tak hanya itu, Belanda juga menembaki pejuang nasionalis serta menjatuhkan bom dan granat di Kota Palembang.

Pertempuran itu terjadi di Kota Palembang selama lima hari lima malam dari tanggal 1 hingga 5 Januari 1947.

Meski hanya menggunakan peralatan dan sejata sederhana, kegigihan masyarakat Palembang dalam berjuang berhasil membuat tentara Belanda kocar-kacir.

Hingga akhirnya pada 6 Januari 1947 tercapailah kesepakatan gencatan senjata.

Monumen ini menjadi saksi bisu terjadinya perang lima hari lima malam di Palembang.

Baca juga: Asal Usul Nama Jakabaring Palembang, Berawal dari 4 Suku

Pembangunan Monpera

Untuk memperingati peristiwa tersebut, para sesepuh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (RI) wilayah Sumsel yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) berinisiatif untuk membangun sebuah monumen peringatan perjuangan kemerdekaan di Palembang.

Inisiatif ini disampaikan di rapat LVRI pada tanggal 2 Agustus 1970, dan tepat pada tanggal 17 Agustus 1975, diadakan upacara peletakan batu pertama monumen.

Pembangunan museum Monpera sendiri dimulai sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 1988 secara bertahap dengan menggunakan APBD Pemerintahan Tingkat I Sumatera Selatan.

Baca juga: Sejarah Jembatan Ampera yang Jadi Ikon Kota Palembang

Dan pada tanggal 23 Februari 1988, Meseum Menpora diresmikan oleh Menko Kesra H. Alamsyah Ratu Prawiranegara.

Di dalam Monpera terdapat berbagai macam koleksi sejarah yang berkaitan dengan peristiwa perjuangan masyarakat Palembang menghadapi Agresi Militer Belanda II.

Ada 368 koleksi di Museum Monpera yang terdiri dari 178 buah foto dokumentasi, pakaian dinas pahlawan dan senjata yang digunakan seperti pistol, juki kanju, fiat, teki, danto, meriam sunan meriam kecepek, dten MK IV, double lop, pedang sabil, anjau darat.

Selain itu, terdapat juga 568 koleksi buku baik buku perjuangan atau buku umum.

Tak hanya itu, Museum Monpera menyimpan patung setengah badan para pahlawan seperti Dr. A. K. Gani, Drg. M. Isa, H. Abdul Rozak, Bambang Utoyo, Hasan Kasim, Harun Sohar dan H. Barlian.

Kemudian ada juga mata uang yang dikoleksi di Museum Monpera yakni mata uang VOC, Hindia-Belanda dan Jepang (ORI).

Baca juga: Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com