Salin Artikel

Sejarah Pembangunan Monpera Palembang, Saksi Bisu Perang 5 Hari 5 Malam

KOMPAS.com - Namanya Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), terletak di Jalan Merdeka tepatnya di seberang Masjid Agung Palembang, Sumatera Selatan.

Monpera memiliki bentuk yang unik terdapat patung burung garuda berukuran besar di bagian dinding dan di bawahnya terdapat tulisan fungsi dan makna dari arsitektur.

Dikutip dari situs ibs.sumselprov.go.id, Museum Monpera dibangun untuk memperingati serangan dari Agresi Militer Belanda II yang pada saat itu Belanda mengepung Kota Palembang dengan mengerahkan tank dan artileri.

Tak hanya itu, Belanda juga menembaki pejuang nasionalis serta menjatuhkan bom dan granat di Kota Palembang.

Pertempuran itu terjadi di Kota Palembang selama lima hari lima malam dari tanggal 1 hingga 5 Januari 1947.

Meski hanya menggunakan peralatan dan sejata sederhana, kegigihan masyarakat Palembang dalam berjuang berhasil membuat tentara Belanda kocar-kacir.

Hingga akhirnya pada 6 Januari 1947 tercapailah kesepakatan gencatan senjata.

Monumen ini menjadi saksi bisu terjadinya perang lima hari lima malam di Palembang.


Pembangunan Monpera

Untuk memperingati peristiwa tersebut, para sesepuh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (RI) wilayah Sumsel yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) berinisiatif untuk membangun sebuah monumen peringatan perjuangan kemerdekaan di Palembang.

Inisiatif ini disampaikan di rapat LVRI pada tanggal 2 Agustus 1970, dan tepat pada tanggal 17 Agustus 1975, diadakan upacara peletakan batu pertama monumen.

Pembangunan museum Monpera sendiri dimulai sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 1988 secara bertahap dengan menggunakan APBD Pemerintahan Tingkat I Sumatera Selatan.

Dan pada tanggal 23 Februari 1988, Meseum Menpora diresmikan oleh Menko Kesra H. Alamsyah Ratu Prawiranegara.

Di dalam Monpera terdapat berbagai macam koleksi sejarah yang berkaitan dengan peristiwa perjuangan masyarakat Palembang menghadapi Agresi Militer Belanda II.

Ada 368 koleksi di Museum Monpera yang terdiri dari 178 buah foto dokumentasi, pakaian dinas pahlawan dan senjata yang digunakan seperti pistol, juki kanju, fiat, teki, danto, meriam sunan meriam kecepek, dten MK IV, double lop, pedang sabil, anjau darat.

Selain itu, terdapat juga 568 koleksi buku baik buku perjuangan atau buku umum.

Tak hanya itu, Museum Monpera menyimpan patung setengah badan para pahlawan seperti Dr. A. K. Gani, Drg. M. Isa, H. Abdul Rozak, Bambang Utoyo, Hasan Kasim, Harun Sohar dan H. Barlian.

Kemudian ada juga mata uang yang dikoleksi di Museum Monpera yakni mata uang VOC, Hindia-Belanda dan Jepang (ORI).

https://regional.kompas.com/read/2021/03/28/164448878/sejarah-pembangunan-monpera-palembang-saksi-bisu-perang-5-hari-5-malam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke