Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marten Losong, Pensiunan Kepsek SD yang Hibahkan Tanah untuk Puskesmas, Patahkan Anggapan "Orang Miskin Tak Boleh Sakit"

Kompas.com - 23/03/2021, 07:08 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang warga di Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, bernama Marten Losong menghibahkan tanahnya untuk dijadikan puskesmas.

Hal ini dia lakukan setelah bertahun-tahun merasakan keprihatinan terhadap kondisi warga desa di perbatasan RI-Malaysia.

Marten sekaligus ingin mematahkan anggapan bahwa "orang miskin tak boleh sakit".

Baca juga: Tak Rela Warga Perbatasan RI-Malaysia Terus Sulit Berobat, Marten Hibahkan Tanah untuk Dijadikan Puskesmas

Siapa Marten Losong?

Ilustrasi tanda tanyaThinkstock Ilustrasi tanda tanya
Marten Losong bukanlah pejabat atau pengusaha kaya yang memiliki banyak aset tanah.

Ia adalah pensiunan Kepala Sekolah SDN 001 Tau Lumbis.

Namun, Marten berkomitmen memberikan tanahnya untuk dibangun puskesmas lantaran warga setempat selalu kesulitan mendapatkan pengobatan.

"Saya serahkan tanah saya yang ada di kantor camat untuk puskesmas, luasnya sekitar 30 meter dan panjang lebih kurang 100 meter," kata dia saat dihubungi, Senin (22/3/2021).

Pemangku wilayah setempat juga membenarkan bahwa Marten telah menghibahkan tanahnya untuk dibangun puskesmas.

Baca juga: Apakah Zainal Abidin Adalah Abrip Asep, Polisi yang Hilang Saat Tsunami? Ini Rentetan Kejadiannya dari Tahun ke Tahun

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Patahkan anggapan "orang miskin tak boleh sakit" di perbatasan RI-Malaysia

Prihatin. Itulah yang akhirnya menggerakkan Marten untuk menghibahkan tanahnya.

Dia ingin mematahkan anggapan bahwa "orang miskin tak boleh sakit".

Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun, warga Kecamatan Lumbis Hulu yang merupakan perbatasan RI-Malaysia harus berjuang bertaruh nyawa untuk mendapatkan pengobatan setiap kali sakit.

Mereka harus berhadapan dengan arus deras untuk mendapatkan fasilitas pengobatan yang memadai.

"Bagaimana supaya Lumbis ini maju, yang sakit cepat teratasi. Kalau sakit harus bertaruh nyawa lagi, seakan-akan tidak manusiawi kita rasa. Itu berpuluh tahun dirasa warga perbatasan kan?" katanya.

Baca juga: Heboh Temuan Butiran Emas di Pesisir Pantai, Bukan Kali Pertama, Ini yang Dilakukan Warga

Marten mengatakan, hanya ada satu puskesmas pembantu di Lumbis Hulu. Puskesmas itu dikepalai seorang bidan.

Jika ada warga yang sakit parah, puskesmas pembantu terbentur keterbatasan peralatan.

Warga dihadapkan dengan risiko besar berupa nyawa hingga materi agar bisa dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit yang lebih memadai.

Untuk ongkos perjalanan saja, mereka harus merogoh kocek cukup dalam untuk naik perahu hingga Rp 8 juta.

Belum lagi untuk biaya dokter hingga membeli obat-obatan.

"Dari Lumbis Hulu ke kecamatan kota di Mansalong, itu butuh waktu enam sampai delapan jam pakai perahu ketinting dengan biaya sekitar Rp 8 juta. Kalau arus air deras, tentu saja risiko nyawa jadi taruhan," ujar Marten.

Baca juga: Oknum TNI Sersan G Diduga Tembak Sopir Taksi Online, Korem Garuda Hitam Minta Maaf, Pelaku Ditahan oleh Denpom

 

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit
Camat berterima kasih

Camat Lumbis Hulu Justinus mengaku sangat berterima kasih atas adanya tanah hibah dari Marten.

Ia pun mengiyakan bahwa warganya masih menghadapi keterbatasan.

Justinus juga menuturkan, Lumbis Hulu kini telah menjadi kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Lumbis Ogong pada tahun 2019.

"Memang seperti itu kondisi kami di perbatasan. Semoga dengan pemekaran ini, perlahan akan berubah, terutama sekali puskesmas," kata Justinus.

Ia mengaku, hibah tanah Marten sangat berarti bagi warga di perbatasan.

"Kami sementara proses tanah hibah dari Pak Marten. Impian beliau mewakili kami semua di perbatasan RI-Malaysia ini," tutur dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com