Gempa dan tsunami di Minggu pagi itu tidak hanya menimpa wilayah Aceh dan Sumatera Utara, tapi juga wilayah negara lain yang terletak di kawasan Teluk Bengali, mulai dari India, Sri Lanka, hingga Thailand.
Dahsyatnya getaran gempa tersebut bahkan dirasakan sampai Somalia, Afrika Timur yang berjarak 6.000 kilometer dari Samudra Hindia.
Di Thailand, gelombang setinggi 10 meter menerjang lima provinsi yang terletak di sepanjang pesisir selatan, yaitu Songkhla, Phuket, Krabi, Phang Nga, dan Surat Thani.
Baca juga: 15 Tahun Pasca Tsunami Aceh, Tak Pernah Terhapus dari Ingatan, Bangun Siaga
PBB menyatakan bencana ini sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Bencana besar tersebut membuat jaringan listrik dan komunikasi terputus.
Awalnya ratusan orang sudah ditemukan meninggal. Dan tidak diketahui berapw banyak orang yang hilang akibat tersapu gelombang, tertimpa reruntuhan, dan sebagainya.
Warga yang masih selamat pun kehilangan tempat tinggalnya, jumlahnya bukan hanya ratusan, tapi ratusan ribuan dan mereka harus hidup di lokasi pengungsian.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Aceh 2004
Bencana ini sontak menjadi bencana nasional dan menjadi pemberitaan utama media hingga beberapa bulan setelahnya.
Presiden ke-6, Soesilo Bambang Yudhoyono bahkan menetapkan 3 hari berkabung sebagai bentuk simpati negara dan bangsa Indonesia pada bencana yang melanda.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Peristiwa Tsunami Aceh 2004
Saat tsunami, Nazariah berusia 23 tahun. Pagi itu ia merasakan gempa mengguncang rumahnya dan mendengar seruan orang jika air laut naik ke darat.
Sambil menggendong anaknya yang berusia 3 tahun, ia dan ibunya berlari menyelamatkan diri.
Setelah 200 meter berlari, gelombang setinggi rumah mengejar dan menyapu kakinya hingga ia terjatuh.
Baca juga: Sayup-sayup Doa untuk Syuhada di Samudera, Warnai Peringatan Tsunami Aceh 16 Tahun Lalu...
Ia berhasil menyelamatkan diri dan anaknya yang ada dalam gendongan. Namun tidak sang ibu.
Nazariah hanya bisa melihat ibunya terseret air beberapa meter di belakangnya dan menghilang di dalam air.
Nazariah merupakan satu dari ratusan ribu korban gempa bumi dan tsunami Aceh 2004.