KOMPAS.com- Sejumlah warga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat terpaksa mengungsi dari rumahnya lantaran mencium bau menyengat sejak Jumat (19/3/2021).
Beberapa lagi memilih bertahan di rumah masing-masing dengan kondisi pusing, mual hingga sesak napas.
Salah seorang warga bernama Yuli (42) mengatakan, kebanyakan warga yang mengungsi adalah tetangganya yang memiliki anak kecil.
Mereka khawatir anak-anak mengalami sesak napas lantaran mencium bau menyengat itu.
"Awalnya kami kira bau itu bangkai tikus tapi kok ada kabut putih. Warga semua pada nyari sumber bau. Banyak desa terdampak," kata dia.
Ternyata diketahui, bau menyengat mirip bangkai tersebut berasal dari sebuah pabrik limbah yakni PT Prasada Pamunah Limbah Industri (PT PPLI) di Kecamatan Klapanunggal, Bogor.
Buntut dari bau menyengat itu, warga pun berunjuk rasa di PT PPLI, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Polisi Sebut Bau Menyengat di Bogor dan Depok Berasal dari Pabrik Limbah
Ternyata bau bersumber dari kerusakan alat.
Mesin penyedot pabrik limbah itu tak bekerja dengan baik hingga mengeluarkan debu berbau bangkai dan gas.
Polisi mendapatkan informasi dari pihak pabrik jika limbah tersebut tidak menimbulkan penyakit.
"Menurut Humas PT PPLI itu tidak berbahaya. Yang jelas itu kerusakan mesin penyedot dan akhirnya mengeluarkan debu," kata dia.
Polisi telah meminta perusahaan memperbaiki kerusakan agar tidak merugikan warga sekitar.
Baca juga: 80 Persen Ciri Fisik Polisi Korban Tsunami Aceh Identik
Warga sekitar, Ivon Rahim (45) mengatakan, bau tersebut betul-betul menyengat bahkan menembus masker.
"Malam ini masih bau banget, baunya seperti bangkai juga, seperti bau gas juga, nyengat banget di hidung saya," ujarnya kepada Kompas.com lewat telepon.
Akibat dari bau tersebut, warga mengalami sakit kepala hingga sesak napas.
"Kita mau napas aja susah. Kita udah pakai masker tapi tetap aja tembus baunya. Kalau saya enggak tahan baunya, kepala nyut-nyutan, susah tidur, mangkanya anak saya netralisir dengan minum susu, terus minyak kayu putih," ucapnya.
Di hadapan pengunjuk rasa, manajemen pabrik menyampaikan permintaan maaf.
"Sekali lagi saya mohon maaf karena saya sendiri merasakan bau juga yang menimbulkan muntah, mual karena baunya enggak enak," ucap Humas PT PPLI, Ahmad Farid melalui pengeras suara di depan pengunjuk rasa.
Pihak manajemen pun siap bertanggung jawab jika ada dampak yang merugikan warga.
"Kalau memang ada impact yang merugikan, kami siap bertanggung jawab," kata Farid.
Salah satu peserta aksi, Acep menjelaskan, warga berunjuk rasa agar pihak pabrik mengetahui dampak bau menyengat tersebut terhadap warga.
Menurutnya, banyak yang mengalami sakit kepala, mual hingga sesak napas dan pingsan.
"Dampaknya ada yang muntah-muntah dan ada yang pingsan tadi malam hingga dilarikan ke rumah sakit. Jadi tuntutan kita dari lima kecamatan yang ikut demo hari ini ya supaya baunya cepat hilang aja gtu," kata Acep, warga Desa Nambo.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor : Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.