Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas Disebut Marah Saat Tahu Harga Gabah di Eks-Karesidenan Pati Anjlok

Kompas.com - 17/03/2021, 15:30 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Pimpinan Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Pati, Jawa Tengah, menghadiri diskusi terkait masa panen yang sedang terjadi di wilayah Kabupaten Blora.

Kepala Bulog Subdivre II Pati, Yonas Haryadi Kurniawan mengungkapkan pemberitaan soal anjloknya harga beras tingkat petani di wilayah karesidenan Pati sempat membuat Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso marah.

"Ya (Budi Waseso marah), karena kadang-kadang berita yang beredar itu harga jatuh, tapi tidak disertai seperti apa sih sebenarnya kualitas panennya," ucap Yonas saat ditemui Kompas.com di Kantor Bupati Blora, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Mustahil Bulog Dapat Untung, yang Ada Pasti Buntung

Menurutnya, persepsi tentang anjloknya harga beras harus disamakan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020.

"Jadi Permendag itu punya kualitas tersendiri yang ditetapkan untuk menyesuaikan dengan harga serapannya," katanya.

Untuk beras medium yang dihargai Rp 8.300 per kilogram, kualitas kadar airnya maksimal 14 persen, broken maksimalnya 20 persen, butir menir maksimal 2 persen dan derajat sosor minimal 95 persen.

Kepala Bulog Subdivre II Pati, Yonas Haryadi Kurniawan usai audiensi dengan Pemkab Blora di Kantor Bupati Blora, Rabu (17/3/2021)KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA Kepala Bulog Subdivre II Pati, Yonas Haryadi Kurniawan usai audiensi dengan Pemkab Blora di Kantor Bupati Blora, Rabu (17/3/2021)

Sedangkan untuk gabah kering giling (GKG) yang dihargai Rp 5.300 per kilogram, kualitas kadar airnya maksimal 14 persen, hampa kotoran maksimal 3 persen.

"Apabila terjadi di bawah itu, itu baru harga jatuh. Apabila harganya di bawah itu tapi kualitasnya di bawahnya, itu bukan harga jatuh," terangnya.

Baca juga: Hasil Panen Petani Melimpah, Bupati Blora Tolak Impor Beras

Begitu pun dengan gabah kering panen (GKP) yang dihargai Rp 4.200 per kilogram, kualitas kadar airnya maksimal 25 persen, hampa kotorannya 10 persen, dan dengan butir hijau yang minim.

"Apabila spesifikasinya tidak memenuhi itu, itu bukan harga jatuh. Tapi kualitasnya yang di bawah Permendag," jelasnya.

Yonas juga mengatakan apabila di tingkat petani harga beras ataupun gabahnya benar-benar anjlok, maka sesegera mungkin Bulog akan turun tangan.

"Apabila sesuai dengan kualitas Permendag dan harganya di bawah Rp 4.200, kita akan serap. Jadi apabila ada berita seperti itu, ada suara dari teman-teman petani, ada kabar dari teman-teman mitra kita terkait harga tersebut, kita pasti cepat tanggap. Tim kita siap 24 jam untuk turun, cuman menyesuaikan dengan waktu di lapangan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com