Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Borong Mobil Seperti di Tuban, Bupati Klaten Arahkan Penerima Ganti Lahan Tol Solo-Yogya Pakai Uang untuk Ini

Kompas.com - 15/03/2021, 18:24 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Warga sejumlah desa di Kabupaten Klaten menjadi jutawan hingga miliarder baru karena lahan mereka terdampak proyek tol Solo-Yogyakarta.

Kondisi ini mirip dengan warga di Kabupaten Tuban yang menjadi miliarder dadakan usai terdampak proyek kilang minyak.

Namun Bupati Klaten Sri Mulyani telah mewanti-wanti warganya agar tidak ikut-ikutan memanfaatkan uang secara konsumtif.

Baca juga: Pesan Bupati Klaten untuk Penerima Uang Pengganti Lahan Tol Solo-Yogya: Jangan Boros

Yakin masyarakat bisa lebih bijak

Bupati Klaten Sri Mulyani ditemui usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/3/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Bupati Klaten Sri Mulyani ditemui usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/3/2021).
Sri Mulyani meyakini masyarakat Klaten bisa lebih selektif dan bijaksana dalam memanfaatkan uang ganti rugi proyek pemerintah pusat itu.

Dia mengatakan, tidak ada aksi borong mobil seperti yang dilakukan warga Tuban.

"Istilahnya membeli hal-hal yang tidak penting tidak ada. Sampai hari ini dan seterusnya semoga tidak ada yang konsumtif," tuturnya usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/3/2021).

Bupati juga mengingatkan agar warga tidak boros dalam menggunakan uang ganti rugi.

"Jangan membeli yang diinginkan, tapi belilah yang dibutuhkan. Intinya jangan boros-boros saja," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Koleksi Uang Kuno Ditawar Rp 5 Juta Per Keping, Aris Menolak, Ini Alasannya

Ilustrasi sawahDok. Humas Kementan Ilustrasi sawah

Lebih baik beli tanah atau sawah

Sri Mulyani menyebut lahan yang terdampak kebanyakan berbentuk persawahan.

Uang ganti lahan tol, menurutnya, lebih baik digunakan untuk membeli tanah maupun sawah.

Sebab selama ini mereka mengandalkan hidup dari bercocok tanam padi hingga empat kali setahun

"Sehingga dari ganti untung ini betul-betul bisa dibelanjakan sesuai kebutuhan, mungkin juga bisa dibelanjakan untuk tanah, sawah lagi sehingga tentunya para penerima ganti untung ini kemudian hari ekonominya tidak merosot," terang dia.

Baca juga: Guru Memaksa ke Sekolah meski Batuk Pilek, Ternyata Covid-19, 20 Orang dari Kepsek hingga Siswa Positif Corona

50 desa terdampak

Ilustrasi jalan tolKementerian PUPR Ilustrasi jalan tol
Adapun proyek tol Solo-Yogyakarta berdampak pada lahan warga di 50 desa dari 11 kecamatan.

11 kecamatan tersebut adalah Jogonalan, Delanggu, Ceper, Polanharjo, Prambanan, Manisrenggo, Kebonarum, Klaten Utara, Ngawen, Karangnongko, dan Karanganom.

Camat Polanharjo, Joko Handoyo mengatakan, luas tanah warga yang terdampak bisa mencapai 1.000 hingga 2.000 meter persegi.

"Harga per meternya bervariasi. Mulai dari Rp 350.000, Rp 400.000 dan paling tinggi ada yang Rp 1 juta per meternya," kata dia.

Baca juga: Alasan Orang Rimba Tolak Tawaran Mensos Risma yang Akan Bangunkan Rumah, Ada Hubungannya dengan Dewa

 

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang
Sebagian sudah menerima ganti rugi

Di wilayahnya, ada empat desa dari tujuh desa yang sudah mendapatkan uang ganti rugi, yakni Sidoharjo, Polanharjo, Kauman, dan Keapungan.

Sedangkan tiga desa lainnya, Kranggan, Keprabon, dan Glagah Wangi masih belum mendapatkan ganti rugi.

"Di tujuh desa ini ada 700an bidang tanah yang kena dampak pembangunan jalan tol," kata dia.

Seperti Sri Mulyani, Joko juga mengimbau agar warga memanfaatkan uang tersebut dengan bijaksana.

"Bisa digunakan sebaik-baiknya. Bisa dibelikan tanah lagi. Dikelola yang baik. Jangan konsumtif untuk beli sepeda, beli mobil," tutur Joko.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com