Salin Artikel

Daripada Borong Mobil Seperti di Tuban, Bupati Klaten Arahkan Penerima Ganti Lahan Tol Solo-Yogya Pakai Uang untuk Ini

Kondisi ini mirip dengan warga di Kabupaten Tuban yang menjadi miliarder dadakan usai terdampak proyek kilang minyak.

Namun Bupati Klaten Sri Mulyani telah mewanti-wanti warganya agar tidak ikut-ikutan memanfaatkan uang secara konsumtif.

Dia mengatakan, tidak ada aksi borong mobil seperti yang dilakukan warga Tuban.

"Istilahnya membeli hal-hal yang tidak penting tidak ada. Sampai hari ini dan seterusnya semoga tidak ada yang konsumtif," tuturnya usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/3/2021).

Bupati juga mengingatkan agar warga tidak boros dalam menggunakan uang ganti rugi.

"Jangan membeli yang diinginkan, tapi belilah yang dibutuhkan. Intinya jangan boros-boros saja," kata Sri Mulyani.

Lebih baik beli tanah atau sawah

Sri Mulyani menyebut lahan yang terdampak kebanyakan berbentuk persawahan.

Uang ganti lahan tol, menurutnya, lebih baik digunakan untuk membeli tanah maupun sawah.

Sebab selama ini mereka mengandalkan hidup dari bercocok tanam padi hingga empat kali setahun

"Sehingga dari ganti untung ini betul-betul bisa dibelanjakan sesuai kebutuhan, mungkin juga bisa dibelanjakan untuk tanah, sawah lagi sehingga tentunya para penerima ganti untung ini kemudian hari ekonominya tidak merosot," terang dia.

11 kecamatan tersebut adalah Jogonalan, Delanggu, Ceper, Polanharjo, Prambanan, Manisrenggo, Kebonarum, Klaten Utara, Ngawen, Karangnongko, dan Karanganom.

Camat Polanharjo, Joko Handoyo mengatakan, luas tanah warga yang terdampak bisa mencapai 1.000 hingga 2.000 meter persegi.

"Harga per meternya bervariasi. Mulai dari Rp 350.000, Rp 400.000 dan paling tinggi ada yang Rp 1 juta per meternya," kata dia.

Sedangkan tiga desa lainnya, Kranggan, Keprabon, dan Glagah Wangi masih belum mendapatkan ganti rugi.

"Di tujuh desa ini ada 700an bidang tanah yang kena dampak pembangunan jalan tol," kata dia.

Seperti Sri Mulyani, Joko juga mengimbau agar warga memanfaatkan uang tersebut dengan bijaksana.

"Bisa digunakan sebaik-baiknya. Bisa dibelikan tanah lagi. Dikelola yang baik. Jangan konsumtif untuk beli sepeda, beli mobil," tutur Joko.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/15/182443678/daripada-borong-mobil-seperti-di-tuban-bupati-klaten-arahkan-penerima-ganti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke