Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Pejabat Kejati Riau Diteror Potongan Kepala Anjing, Asintel: Kami Minta Pelaku Menyerahkan Diri

Kompas.com - 09/03/2021, 21:34 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Asiten Intelijen (Asintel) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau Raharjo Budi Kisnanto meminta pelaku teror yang melempar rumah Kasi Penkum, Muspidaun dengan potongan kepala anjing untuk menyerahkan diri.

"Kami juga minta pelaku menyerahkan diri guna mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Raharjo, saat diwawancarai Kompas.com di Kantor Kejati Riau di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Senin (8/3/2021).

Raharjo tak menampik, kejadian teror ini diduga berkaitan dengan penegakan hukum yang dilakukan Kejari Riau.

Baca juga: Sebelum Terjatuh dari Lantai 2 Mal di Surabaya, Pria Ini Sempat Diperingatkan Satpam

Namun, sambungnya, teror bisa terjadi dari berbagai akibat.

"Salah satunya mungkin juga kaitannya dengan penegakan hukum yang sudah kami lakukan. Pasti pihak-pihak yang keberatan ataupun merasa tidak nyaman. Mungkin selama ini yang bersangkutan itu selalu merasa aman-aman saja, tapi dengan kehadiran aparat penegak hukum dari Kejati Riau ini, dengan melakukan tindakan tegas dan sebagainya, sehingga membuat mereka menjadi resah dan bermacam cara dilakukan mereka," ujarnya.

Ia pun berharap polisi dapat mengungkap aksi teror ini dan menangkap pelakunya.

"Kami berharap, Polresta Pekanbaru dapat menangkap pelaku dan aktor di balik teror ini," ungkapnya.

Baca juga: Teror Kepala Anjing di Rumah Pejabat Kejati Riau Diduga Terkait Kasus Hukum

Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, untuk memburu pelaku teror pelemparan tersebut pihaknya telah membentuk tim khusus.

"Kita sudah bentuk tim untuk mengungkap kasus teror ini. Saat ini tim sedang bekerja," kata Nandang saat diwawancara Kompas.com, Senin.

Kata Nandang, berdasarkan dari rekaman closed circuit television (CCTV) terduga pelaku dua orang.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Pelaku Pelempar Rumah Pejabat Kejati Riau dengan Kepala Anjing

Kata Nandang, sejauh sudah lebih dari tiga orang saksi dimintai keterangan terkait kasus tersebut.

"Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, dugaan teror dialami oleh Kepala Seksi Penerangan Umum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Muspidauan.

Baca juga: Satpam Pabrik yang Jadi Ketua Geng Motor Ternyata DPO Kasus Penganiayaan

Aksi teror yang dialami Muspiadun tersebut berupa pelemparan potongan kepala anjing.

Awalnya Muspidaun mengetahui rumahnya dilempar kepala anjing setelah pulang dari solat subuh.

Selain kepala anjing, juga ditemukan sebilah pisau.

"Sudah 30 tahun saya bekerja baik-baik saja. Belum pernah terjadi kejadian seperti ini. Ini semacam teror psikis bagi saya," kata Muspidauan kepada wartawan, Sabtu (6/3/2021).

Baca juga: Kisah Tragis Seorang Istri di Lampung, Minta Cerai Malah Ditembak Suami, Alami Luka di Pelipis Mata Kiri

Ia pun berharap dugaan teror terhadap dirinya dapat terungkap, karena menyangkut marwah sebagai penegak hukum di Kejati Riau.

"Saya sudah buat laporan ke Polresta Pekanbaru kemarin. Saya harap kepolisian dapat menangkap pelaku," ujarnya.

Baca juga: Detik-detik Tubuh Bocah 8 Tahun Diseret Buaya hingga Menghilang, Sempat Ditolong Ayah

 

(Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com