Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Tasikmalaya Kaget Dapati Warganya Hanya Makan Nasi dan Garam, Paling Mewah Tempe

Kompas.com - 09/03/2021, 11:28 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Rhamdani Sagara yang menjabat hanya 42 hari kaget menemukan keluarga sempat tak bisa makan selama 3 hari di Kampung Jeruk Mipis, Desa Ciroyom, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (8/3/2021) malam.

Deni sengaja menginap di perkampungan terpencil yang membutuhkan waktu tempuh 3 jam.

Ia menginap di sebuah rumah warga sebagai agenda hariannya selama menjabat.

"Saya sangat kaget sekali selama ini ternyata di Kabupaten Tasikmalaya masih ada keluarga yang tak bisa makan selama 3 hari. Paling mewahnya mereka bisa makan itu lauknya dengan tahu dan tempe," jelas Deni kepada wartawan di rumah warga terpencil, Senin malam.

Deni terus memanfaatkan sisa masa jabatannya tinggal beberapa hari lagi bertemu dengan masyarakatnya.

Baca juga: Menjabat 42 Hari, Wakil Bupati Tasikmalaya Pilih Menginap di Rumah Warga

Hampir setiap hari, ia selalu berkumpul dan menerima banyak sekali keluhan masyarakat seusai shalat subuh berjamaah. Ia menilai keluhan itu masih bisa diatasi pemerintah daerah .

"Saya selalu menerima keluhan masyarakat seusai shalat subuh berjamaah seusai bangun tidur di rumah warga. Lihat saja kan, daerah Kabupaten Tasikmalaya itu seperti apa," tambahnya. 

Satu keluarga tinggal di gubuk dan jarang makan

Di sela kunjungannya, Deni tak segan berjalan kaki ke Kampung Jeruk Mipis karena beberapa kali mobilnya terperosok di jalan yang dilewatinya.

Jalan dengan turunan dan tanjakan terjal serta belokan curam ditambah hujan rintik-rintik tak menyurutkan wakil bupati 42 hari itu untuk menemui warga.

Beberapa warga pun turut membantu beberapa kendaraan rombongan Wakil Bupati yang terperosok ke parit pinggir jalan.

Deni mengunjungi rumah milik Emin (45), seorang janda yang ditinggal suaminya meninggal dan memiliki dua anak perempuan masih kecil, yakni Siti Nurazizah (10) dan Ratnasari (15). 

Setiap hari mereka biasa makan hanya dengan nasi ditaburi garam untuk anak-anaknya.

Paling mewah keluarga tersebut hanya bisa makan dengan lauk tempe dan tahu saja.

"Setiap hari, si ibunya hanya mengandalkan penghasilannya sebagai kerja serabut bertani dengan upah hanya Rp 11.000 per hari. Tapi kalau gak ada pekerjaan malah tak dapat apa-apa dan tak bisa makan. Keluarga ini sudah biasa," ujar Deni.

"Pernah sama sekali nggak punya beras buat makan. Untuk makan anak-anaknya, (Emin) terpaksa minta dari tetangga," lanjutnya.

Baca juga: Hiu Tutul Sepanjang 7 Meter Terdampar di Tasikmalaya

Selama ini, Ibu Emin merawat sendiri kedua putrinya dengan kasih sayang. Ia memilih tidak menikah lagi sejak ditinggalkan suami keduanya yang meninggal 8 tahun silam.

"Saya angkat kedua anak itu sebagai anak angkat wakil bupati Tasikmalaya. Bahkan, keduanya diminta untuk tinggal di rumah saya," tambah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) dan pernah dua periode menjadi anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com