Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Keroyok Pegawai Puskesmas Saat Dijelaskan Soal Proses Tes Swab, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 04/03/2021, 05:54 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pegawai honorer Puskesmas Bakunase, Kupang dikeroyok oleh empat orang hingga mengalami luka-luka.

Ternyata empat orang pelaku yakni AT, R (25), CT (57) dan RM (16) masih memiliki hubungan kekerabatan.

"Para pelaku penganiayaan ini adalah satu keluarga," kata Kapolsek Oebobo AKP Magdalena Mere.

Baca juga: Suami Tolak Istrinya yang Baru Melahirkan Diswab, Keroyok Pegawai Puskesmas

Ingin segera bawa bayi pulang tapi diminta swab

Ilustrasi bayi lahirPIXELS Ilustrasi bayi lahir
Magdalene Mere menuturkan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi di halaman Puskesmas Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kupang, Selasa (2/3/2021).

Istri pelaku AT mulanya baru saja melahirkan.

Tetapi ia merasa tak enak badan hingga bidan merekomendasikan istri AT diswab di RSUD WZ Johannes.

AT tak terima istrinya diminta untuk swab lantaran menginginkan istri dan bayinya segera dibawa pulang ke rumah.

Baca juga: Kronologi Suami dan 3 Kerabat Aniaya Pegawai Puskesmas, Tolak Istri yang Baru Melahirkan Diswab

Ilustrasi tes swab Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona untuk hentikan pandemi Covid-19.(Shutterstock)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi tes swab Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona untuk hentikan pandemi Covid-19.(Shutterstock)

Keroyok petugas honorer di tengah penjelasan

Lantaran keluarga menolak, petugas puskesmas mencoba memberikan penjelasan pada mereka mengenai proses swab.

Namun penjelasan belum berakhir, empat pelaku langsung mengeroyok korban.

Akibat kejadian tersebut, pegawai puskesmas itu mengalami luka memar di bagian kepala, lecet di tangan, mulut, pinggang kiri dan kedua lutut kiri dan kanan.

Baca juga: Abaikan Saran Ganjar, Wali Kota Tegal Tetap Tak Mau Cabut Laporan, Polisi Segera Panggil Saksi

Pelaku telah ditahan

Ilustrasi borgol.SHUTTERSTOCK Ilustrasi borgol.
Pegawai Puskesmas tersebut tak terima dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Oebobo.

Para pelaku pun telah ditahan oleh polisi.

"Kasusnya masih kami tangani saat ini dan para pelaku sudah ditahan. Kasus ini karena para pelaku belum mengerti sepenuhnya penjelasan para petugas Puskesmas Bakunase," kata Mere.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com