Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Belajar Tatap Muka, Guru Prioritas Vaksin Tahap Kedua di Gunungkidul

Kompas.com - 03/03/2021, 21:09 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, memprioritaskan tenaga pendidik untuk vaksinasi tahap kedua.

Dari data penerima tahap kedua yang mencapai sekitar 42 ribu penerima, baru sebagian kecil vaksin yang tersedia.

"Yang pertama (vaksinasi tahap kedua) adalah guru, teman-teman puskesmas sudah mulai vaksinasi guru di wilayahnya masing-masing. Semua guru, semua jenjang pendidikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Dewi Irawaty di RSUD Wonosari Rabu (3/3/2021).

 Baca juga: Sabtu, Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Hadiah untuk Jokowi dari Pangeran Abu Dhabi

Diakuinya, vaksinasi tahap kedua ini pihaknya baru menerima 700 vial vaksin atau sekitar 6.300 dosis.

Artinya, dosis tersebut bisa digunakan untuk 3000-an orang penerima vaksin.

Pendidik difokuskan untuk penerimaan vaksin ini karena adanya wacana pembelajaran secara luring akan segera dilakukan pada pertengahan tahun. 

Untuk itu, vaksin diberikan kepada pendidik dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA agar kekebalan tubuh mereka lebih terjaga.

"Untuk tenaga pendidikan saja kurang, 4 hari selesai akan minta lagi. Untuk (jumlah) guru sekarang sedang dilakukan pendataan," kata Dewi.

Sampai sekarang sudah masuk 42.000 data dari ASN, TNI Polri, pedagang dan kalangan pelayan masyarakat.

Dinkes Gunungkidul melakukan vaksinasi sesuai persediaan vaksin yang diterima dari provinsi dan pusat. Sebab logistik yang tersedia masih jauh dari jumlah sasaran yang sudah terdata.

"Jadi vaksinasi dilakukan bertahap sesuai persediaan, tapi pastinya kami mulai hari ini," kata Dewi

 Baca juga: Gibran Minta Pemerintah Pusat Prioritaskan Vaksinasi di Solo, Ganjar: Bukan Solo-nya, tapi...

Bupati Sunaryanta dan Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto berserta istri masing-masing, dan Wakil DPRD Gunungkidul Heri Nugroho melakukan vaksinasi di RSUD Wonosari.

Sunaryanta mengaku sedikit was-was dengan jarum suntik. Namun ia sudah membulatkan tekad untuk menerima vaksin.

"Setelah disuntik ternyata ya biasa saja, tidak terlalu sakit juga," kata Sunaryanta.

Sesuai prosedur, suntikan vaksin diberikan sebanyak dua kali. Tiap dosis diberi jeda waktu selama 14 hari. Sunaryanta berharap apa yang dilakukannya ini bisa diikuti oleh masyarakat. Terutama mereka yang bersiap untuk menerima vaksin di tahap kedua.

"Vaksin juga akan lebih melindungi saya dari Covid-19, kalau pun nanti terpapar gejalanya juga tidak akan parah," kata Sunaryanta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com