"Pemda Maluku Tengah dan Pemprov Maluku harus serius melihat masalah ini, jika tidak ingin musibah yang lebih besar terjadi di kemudian hari," kata dia.
Ia meminta pemkab dan Pemprov Maluku agar segera mendata kerusakan akibat musibah yang terjadi dan segera memperbaikinya.
"Jalan yang rusak harus segera diperbaiki karena itu akses utama penghubung antardesa, kemudian talud penahan gelombang juga harus di bangun, banyak yang sudah rusak. Dan saya meminta kalau talud nantinya di bangun harus direncanakan dengan baik harus pertimbangkan potensi abrasi di wilayah ini," ungkap dia.
Baca juga: Tertinggi di Jatim, Khofifah Minta Bupati Jember Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Terkait cuaca buruk yang terus mengintai wilayah Maluku, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mengimbau agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana seperti di bantaran sungai, lereng gunung dan pesisir pantai, lebih waspada.
"Warga harus lebih waspada dengan cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini dan ke depan nanti, termasuk yang tinggal di pesisir pantai, " kata dia.
Terkait gelombang tinggi yang menerjang dua kecamatan di Maluku Tengah itu, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon menyebut hal itu dipicu oleh angin kencang yang secara konstan bertiup di wilyah itu.
BMKG mencatat angin kencang yang bertiup di dua kecamatan itu tadi sore memiliki kecepatan 45 km per jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.