Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengamuk, Sering Benturkan Kepala dan Kaki Diikat, Ini Kisah Pilu Bocah Bernama Ruslan

Kompas.com - 28/02/2021, 14:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Tujuh tahun sudah Abdul Jaya (50) merawat Ruslan (9).

Selama tujuh tahun itu, Jaya harus meneguhkan dan menguatkan hati membesarkan Ruslan.

Bukan hanya karena terus mendapatkan cemooh dari tetangga, namun Ruslan juga mengalami disabilitas dan gangguan mental hingga tak seperti bocah pada umumnya.

Baca juga: Hiperaktif, Bocah 9 Tahun Penyandang Disabilitas Diikat ke Pohon dan Dikurung Dalam Rumah

Anak dari adiknya sering terbentur di kepala sejak kecil

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.
Jaya menjelaskan, bocah sembilan tahun yang ia rawat itu adalah anak dari sang adik.

Namun adik Jaya mengalami masalah rumah tangga hingga tak bisa merawat Ruslan.

Hak asuh bocah tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Jaya sejak Ruslan berusia dua tahun. Jaya yang saat itu menduda menyanggupi merawat Ruslan.

Menurut Jaya, sejak kecil Ruslan sering jatuh hingga terbentur di bagian kepala.

"Sekitar tujuh tahunan saya asuh dia, waktu kecil sering jatuh dia (Ruslan) dari ayunan, kepalanya sering terbentur, beberapa kali saya bawa berobat kampung, ke orang pintar tidak juga bisa sembuh," kata dia.

Jaya pun menguatkan hati dan menerima kenyataan jika Ruslan tak seperti anak-anak lainnya.

Ditambah, keterbatasan ekonomi yang dia alami. Jaya hanya bekerja sebagai kuli bangunan demi memberi makan Ruslan.

Kini, Jaya juga berupaya memelihara jago dan merintis usaha batako demi membesarkan anak asuhnya.

"Namanya amanah, mau diapa?" kata dia.

Baca juga: Nasib Ardi yang Dipenjara karena Pakai Uang Salah Transfer BCA, Tiga Anaknya Tak Bisa Sekolah dan Berobat

Benturkan kepala hingga berdarah, kaki diikat

Ruslan sangat hiperaktif hingga membuat Jaya kewalahan. Bocah itu kerap mengamuk tanpa sebab.

"Kalau mengamuk parah pokoknya, ndak sanggup saya, meski saya tahan badannya supaya diam, tidak dihiraukannya, banyak bekas luka di badannya itu karena goresan kuku saya yang tergesek kulitnya waktu mencoba tenangkan dia setiap kali mengamuk," tutur Jaya.

Bahkan tak jarang, amukan Ruslan membahayakan dirinya sendiri.

"Setiap hari dia mengamuk, biasanya waktu lapar, dia benturkan kepalanya ke lantai, dia tanduk dinding papan, sampai berdarah-darah, kadang saya tenangkan, saya obati lukanya dengan minyak batu atau minyak mentah," katanya.

Ruslan sering buang air kecil dan besar sembarangan di dalam rumah. Bocah itu juga kerap kabur dari rumah.

Kondisi Ruslan tersebut membuat Jaya terpaksa menguatkan hati mengikat Ruslan ke pohon.

Ia juga selalu mengikatkan tali panjang ke kaki Ruslan yang terhubung dengan kakinya.

"Kalau saya tidur, saya buat simpul mati, saya ikat talinya di kaki Ruslan, simpul satunya saya ikatkan di kaki atau tangan saya, begitu dia mencoba lari jauh, saya pasti bangun karena pengaruh tali itu kan," lanjutnya.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Keliru Rekening, Pegawai BCA yang Salah Transfer Tak Lagi Bekerja, Pihak Bank Bantah Laporkan Ardi

Dihina tetangga

Ilustrasi anak marahshutterstock Ilustrasi anak marah
Ulah Ruslan tersebut selalu menuai keluhan masyarakat sekitar.

Bocah itu sering lari dari rumah dan mengambil makanan di warung orang seenaknya.

Ruslan pun sering merusak tanaman warga hingga mencorat-coret sembarangan.

Tak sekali dua kali Jaya meminta maaf pada para tetangga sembari menjelaskan keadaan anak asuhnya itu.

Jaya terus mencoba bersabar meski kerap dihina oleh tetangga.

Baca juga: Jejak Sejarah Loji Gandrung, Rumah Dinas Wali Kota Solo yang Akan Ditempati Gibran

 

Ilustrasi medical formSHUTTERSTOCK Ilustrasi medical form
Pemkab carikan tempat untuk tangani Ruslan

Mengetahui hal tersebut, Dinas Sosial Nunukan ikut turun tangan.

Mereka membenarkan jika Ruslan perlu mendapatkan penanganan.

"Benar kami dengar kasus Ruslan yang disabilitas, dia ada gangguan mental dan hiperaktif, nanti kami kunjungi kembali, kami assesment ulang," kata Sekretaris Dinsos Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi.

Kini pemerintah daerah tengah berupaya mencarikan tempat untuk menangani Ruslan secara intensif.

"Kita akan rapat kembali, kemana nanti seharusnya Ruslan ditempatkan, karena di Nunukan belum ada rehabilitasi disabilitas dalam kasus semacam Ruslan," tegasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com