Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ancaman Pembunuhan yang Diterima Dokter Dewa di Media Sosial

Kompas.com - 05/02/2021, 08:32 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya, Dewa Nyoman Sutanaya mengaku mendapat ancaman pembunuhan di media sosial.

Dokter Dewa menjelaskan, ancaman pembunuhan itu diterima setelah dirinya mengomentari salah satu unggahan foto di media sosial pada Minggu (31/1/2021).

Foto itu menampilkan pemuda yang sedang mengabaikan protokol kesehatan.

Mulai diserang

Tak lama setelah membuat komentar di foto tersebut, Instagram pribadinya @dr_dewa mulai dibanjiri komentar dan pesan dari sejumlah akun yang diduga pengikut pengunggah foto itu.

Salah satu akun yang mengirim pesan dan menulis komentar di Instagram Dewa adalah @neofasisme.

Baca juga: Pemkot Surabaya Evaluasi Persiapan RS Darurat Covid-19 di Kompleks Cito, Ini Pertimbangannya...

Dewa mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari akun tersebut lewat pesan di Instagram.

"Akun tersebut mengancam lewat direct message akan membunuh saya meski kata-kata u diplesetkan dengan huruf v," kata Dewa usai membuat laporan di Polda Jatim, Kamis (4/2/2021).

Akun itu juga membuat pernyataan serupa di kolom komentar. Dewa telah mencoba mengklarifikasi ancaman itu kepada akun @neofasisme.

Tetapi, pesan yang dikirimnya tak dibalas.

"Belum sampai memberi klarifikasi akun tersebut ternyata ditutup," jelasnya.

 

Lapor polisi

Akhirnya, Dewa memutuskan melaporkan dugaan ancaman pembunuhan itu ke Polda Jatim. Laporan itu dibuat pada Kamis.

Ia mengaku melaporkan akun tersebut karena sebagai warga memiliki hak mendapat jaminan keamanan negara.

Baca juga: Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Komentari Foto di Medsos, Dokter Dewa Lapor ke Polisi

"Meski akun sudah ditutup saya tetap melaporkan ancaman tersebut karena saya berhak mendapatkan jaminan keamanan," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, polisi akan menindaklanjuti semua laporan yang diterima dari masyarakat.

"Semua laporan dari masyarakat akan ditindaklanjuti, " katanya saat dikonfirmasi.

(KOMPAS.com/Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com