KOMPAS.com - Wakil Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD PDI-P Bali I Wayan Sutena membantah adanya pelanggaran protokol kesehatan saat acara tiup lilin dan potong tumpeng di aula Sekretariat DPD PDI-P Bali, pada 23 Januari 2021, pukul 13.00 Wita.
"Tidak ada, kami taat patuh, apalagi petugas partai menjadi gubernur, bupati ada yang jadi ketua DPR, ada yang baru terpilih. Itu semua melaksanakan (prokes)," katanya saat dihubungi, Senin (25/1/2021).
Selain itu, Sutena mengatakan, sebelum acara dilakukan, pemeriksaan swab antigen dengan hasil negatif.
Baca juga: Soal Suara Dentuman Misterius yang Gemparkan Warga di Bali, Ini Penjelasan BMKG
Menanggapi video yang viral di media sosial, Sutena mengatakan, acara spontan dari para kader untuk ujub syukur kemenangan PDI-P di Bali dan sekaligus merayakan ulang tahun Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Sutena pun juga menjelaskan saat Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster meniup lilin bersama dua orang lainnya secara bersamaan.
"Gimana sih, namanya tiup lilin kan harusnya buka mulut sehingga spontanitas menyanyikan lagu selamat ultah, disela Pak Giri, jangan langsung tiup lilin, kita nyanyi dulu. Ini semua terjadi tanpa rekayasa," kata dia.
Baca juga: Viral Acara PDI-P Bali Buka Masker Tiup Lilin dan Suap-suapan Sendok yang Sama, Begini Penjelasannya
Lalu dalam video yang beredar, tampak Wayan Koster menyuapi tumpeng Giri Prasta dan I Gede Dana menggunkaan sendok yang sama.
Hal itu dijelaskan Sutena bahwa sendok yang digunakan tidak sama.
"Saat melakukan tumpengan langsung itu, mau nyerahkan ke Pak Giri yang, spontanitas menyuapi. Abis itu, disuapin ke Pak Gede Dana. Kemudian, wali kota terpilih (Jayanegara) ngeh, itu sendoknya tidak lagi dilanjutkan itu," kata dia.