Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Naik Level Siaga, Kegempaan Meningkat, Ancaman Awan Panas Capai 5 Kilometer

Kompas.com - 05/11/2020, 15:46 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Status Gunung Merapi meningkat dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).

Berdasarkan pengamatan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, aktivitas kegempaan terus meningkat.

Apabila terjadi erupsi, diperkirakan ancaman guguran lava dan awan panas bisa mencapai sejauh 5 kilometer.

"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Status Merapi Naik dari Waspada ke Level Siaga

Aktivitas vulkanik meningkat

Gunung Merapi.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Merapi.
Dalam keterangan tersebut, dijelaskan bahwa aktivitas vulkanik terus meningkat.

Kegempaan juga semakin intensif sejak Oktober 2020.

Menurut data BPPTKG bulan Mei 2020, kegempaan internal VA dan VB (vulkanik dangkal) tidak terjadi, sedangkan gempa MP (fase banyak) terjadi 174 kali.

Kemudian setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan VA, VB, dan MP terus meningkat.

Pada Juli 2020, terjadi gempa VA 6 kali, gempa VB 33 kali, dan gempa MP 339 kali.

Baca juga: Status Gunung Merapi Jadi Siaga level III, Ini Rekomendasi BPPTKG

 

KEINDAHAN ALAM INDONESIA - Lanskap Gunung Merapi terlihat dari Punthuk Setumbu, Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/6/2014). Punthuk Setumbu merupakan nama sebuah bukit yang menjadi salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan kemegahan Candi Borobudur dan Gunung Merapi saat matahari terbit.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO KEINDAHAN ALAM INDONESIA - Lanskap Gunung Merapi terlihat dari Punthuk Setumbu, Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/6/2014). Punthuk Setumbu merupakan nama sebuah bukit yang menjadi salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan kemegahan Candi Borobudur dan Gunung Merapi saat matahari terbit.
Terjadi pemendekan EDM

Selain gempa yang meningkat, juga terjadi pemendekan jarak baseline EDM sektor barat laut Babadan.

Setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, terjadi pemendekan sebesar 4 cm dan terus memendek hingga September 2020 dengan laju 3 mm per hari.

Aktivitas vulkanik dan pemendekan EDM pun terdata pada 4 November 2020, yakni rata-rata gempa VB 29 kali per hari, MP 273 kali per hari, guguran 57 kali per hari, dan hemusan 64 kali per hari.

"Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 cm per hari. Energi kumulatif gempa VT dan MP dalam setahun sebesar 58 Gj," jelasnya.

Baca juga: Intensitas Gempa Gunung Merapi Kembali Dilaporkan Meningkat

Belum terlihat kubah lava baru

Dari pengamatan BPPTKG pada 3 November 2020, belum terlihat adanya kubah lava baru.

Namun, kegempaan dan deformasi masih terus meningkat.

Atas dasar tersebut, BPPTKG Yogyakarta menaikkan status Merapi menjadi siaga.

"Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga (level III)," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com