PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua Eksekutif Liga Mahasiswa Nasional untuk Demoktrasi (LMND) Kota Palembang Amir Iskandar diamankan polisi lantaran terkena sweeping aparat keamanan di kawasan Universitas Trinanti Palembang, Senin (12/10/2020).
Ketua Departemen Pengembangan Organisasi (DPO) MLD Palembang, Sakroni mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB di Bumi Pergerakan depan Univestias Tridinanti Palembang.
Mulanya, mereka sedang melakukan konsoludiasi untuk aksi demo penolakan UU Omnibus Law di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan karena seluruh akses jalan telah ditutup.
Baca juga: 7 Anggota Anarko yang Tertangkap Saat Demo di Palembang Diserahkan ke Mabes Polri
Namun pada yang bersamaan, aparat dari Polrestabes Palembang datang dan menyisir anak-anak SMA di bawah umur yang mengenakan baju hitam lantaran diduga hendak mengikuti aksi demo.
Amir yang melihat polisi melakukan sweeping langsung mencoba mendekat dan mempertanyakan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
"Ketua tadi mempertanyakan apa penyebabnya mereka (anak-anak SMA) di-sweeping. Lalu ketua sempat emosi sehingga dia diangkut polisi, saya tadi ada di sana," kata Sakroni saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Sakroni mengungkapkan, mereka tak dapat berbuat banyak saat melihat Amir diamankan karena takut akan ikut dibawa polisi.
Sementara, para pelajar yang terkena sweeping disuruh pulang oleh polisi agar tak mengikuti aksi demo.
"Kalau kami berontak juga tadi bisa ikut diangkut. Malam ini ketua masih di Polrestabes Palembang diperiksa, kami akan tunggu 1X24 jam, kalau ketua tidak dibebaskan kami akan aksi," ujarnya.
Dijelaskan Sakroni, mereka saat ini meminta aparat Polrestabes Palembang untuk segera membebaskan Amir.
"Kami juga tetap menolak Omnibus Law," tegasnya.
Baca juga: Takut Jadi Salah Sasaran Massa Demo, Mal Palembang Icon Tutup Lebih Awal
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Stiyadji mengungkapkan, mereka memang melakukan sweeping di sejumlah wilayah sekitar lokasi DPRD Sumsel.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya massa aksi susupan yang dapat menimbulkan kericuhan.
"Ada beberapa yang hari ini diamankan saat dilakukan sweeping, tapi saya belum terima berapa jumlahnya," kata Anom singkat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.