DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak 15 pewarta foto di Bali memamerkan hasil karya jurnalistik bertema "Grubug Ageng" di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Bali.
Grubug Ageng merupakan bahasa Bali yang berarti bencana besar. Sebanyak 40 foto yang menggambarkan pandemi Covid-19 dari awal kemunculan kasus pertama hingga saat ini ditampilkan pada pameran itu.
Foto yang menggambarkan awal pandemi seperti pemulangan warga asing dari Bali karena dampak Covid-19 dan situasi Bandara I Gusti Ngurah Rai saat itu.
Lalu, kegiatan swab test massal dan petugas menyemprotkan disinfektan di rumah warga hingga pasar di Denpasar.
Baca juga: Nasib Giman, Dulu Viral Rumahnya Berpindah Tempat dalam Semalam, Kini Beli Semen pun Tak Mampu
Kemudian, foto pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Denpasar, kegiatan belajar dan ibadah melalui daring, hingga hukuman bagi pelanggar protokol kesehatan.
Ada juga foto yang memperlihatkan mulai diterapkannya adaptasi kebiasaan baru seperti aktivitas ibadah, wisata, dan ruang publik, yang kembali dibuka.
"Kami mengambil tajuk Grubug Ageng untuk menggambarkan kondisi dan dampak pandemi Covid-19 ini pada kehidupan masyarakat di Bali," kata pewarta foto yang juga peserta pameran Naufal Fikri Yusuf, Senin (5/10/2020).
"Karya foto ini bukan rekayasa dan itu fakta yang terjadi. Kami mengajak masyarakat percaya dan kita melawan ini bersama hingga Covid-19 hilang dari dunia," kata dia.