MAMUJU, KOMPAS.com – Lantaran tidak mampu membayar biaya rapid test dan membeli materai, Nurlindah memilih mundur dari seleksi calon polisi wanita (Polwan).
Padahal, Nurlindah tengah mengikuti proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Nurlindah telah susah payah mengurus segala kelengkapan pendaftaran lainnya.
Baca juga: Kepala Desa Ditemukan Tewas Tergantung di Atas Pohon
Nurlindah berupaya pasrah. Impiannya untuk menjadi polisi terpaksa kandas karena orangtuanya tak mampu membiayai pendaftaran dirinya hingga lulus.
Diketahui panitia seleksi
Namun, nasib baik tampaknya masih berpihak pada Nurlindah.
Masalah biaya yang dialami warga Desa lombang –lombang, Kecamatan Kalukku ini diketahui panitia seleksi penerimaan anggota polri 2020.
Baca juga: Ini Alasan 23 Pengurus Partai Nasdem Sukoharjo Mengundurkan Diri
Panitia mendapatkan kabar bahwa ada peserta yang mundur di tengah jalan, karena tak mampu membayar biaya rapid test dan biaya materai.
Pihak panitia kemudian langsung mencari dan mendatangi rumahnya.
Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin mendatangi kediaman Nurlindah dan memberikan semangat agar Nurlindah tetap optimistis mengikuti seluruh rangkaian tes anggota Polri 2020 hingga tuntas.
Kedatangan Kapolsek langsung disambut baik Nurlindah dan kedua orangtuanya.
Ia kemudian menyodorkan setumpuk berkas pendaftaran yang sempat ia urus sebagai salah satu syarat pendafataran calon anggota Polri.
Baca juga: Warga Menyaksikan Seorang Pria Lompat ke Jurang Sedalam 200 Meter
Sebagian berkas persyaratan calon anggota Polri tersebut telah dikirim secara online.