Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anggota TNI Jadi Korban Pengeroyokan | Ibu Korban Perkosaan Tolak Uang Rp 1 Miliar

Kompas.com - 16/05/2020, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video pengeroyokan di Jalur Pantura tepatnya di Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, viral di media sosial.

Korban ternyata adalah anggota TNI Angkatan Laut, Praka F (27). Ia dikeroyok oleh empat orang karena perselisihan di jalan raya. Para pelaku pengeroyokan diketahui baru saja mengonsumsi minuman beralkohol.

Sementara itu di Gresik, keluarga MD (16) korban perkosaan menolak tawaran uang Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar agar kasus perkosaan diselesaikan secara kekeluargaan.

Mediasi kasus perkosaan tersebut dilakukan oleh NH salah seorang anggota DPRD dari Partai Nasdem.

Dua berita tersebut mendapatkan perhatian banyak pembaca Kompas.com. Dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Anggota TNI jadi korban pengeroyokan

IlustrasiPIXABAY.com Ilustrasi
Praka F (27) jadi korban pengeroyokan empat pemuda yang mabuk saat melintas di Jalur Pantura tepatnya di Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.

Pengeroyokan terjadi pada Selasa (12/5/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Saat itu, Praka AF sedang mengendari motor dari arah Situbondo ke Surabaya. Tiba-tiba UW dan AH yang mengendarai sepeda motor keluar dari gang langsung masuk ke jalan raua.

UW dan AH berhenti di jalur yang dilewati AF. Anggota TNI AL itu kaget dan langsung membunyikan klakson.

UW dan AH tak terima dan meminta AG berhenti. Saat AF turun dari motor, UW dan AH langsung mengeroyoknya dibantu oleh DJ dan AM yang datang ke lokasi.

AF yang mengalami luka di bagian kepala itu lansung melapor ke Polsek Gending.

Baca juga: Viral Video Pengeroyokan di Jalur Pantura, Korban Ternyata Anggota TNI

2. Wakil bupati Aceh tengah ancam bunuh bupatinya

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar saat menjelaskan kronologi pengancaman oleh wakilnya sendiri, Kams (14/5/2020) malam di Pendopo Bupati Aceh Tengah..KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar saat menjelaskan kronologi pengancaman oleh wakilnya sendiri, Kams (14/5/2020) malam di Pendopo Bupati Aceh Tengah..
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dan keluarga diancam dibunuh oleh wakil bupatinya, Firdaus.

Menurut Shabela, ancaman pembunuhan itu dilontarkan wakilnya saat dia sedang menggelar rapat dengan sejumlah dinas di ruang tamu Pendopo Bupati terkait penanganan virus corona dan bencana banjir pada Rabu (13/5/2020) malam.

"Saya tidak tahu kenapa, saat kami sedang rapat membahas masalah bencana banjir bandang dan Covid-19, tiba-tiba Saudara Firdaus datang dan berteriak dengan kata-kata tidak pantas," katanya, Kamis (14/5/2020).

"Dia (Firdaus) kemudian menyebut kami yang ada di Pendopo dengan sebutan hewan, lalu mengancam bunuh saya dan anak saya," kata Shabela.

Karena adanya ancaman serius itu, ia berencana melaporkan wakilnya tersebut ke polisi.

"Siapa yang terima ada yang datang tidak sopan. Memaki-maki dan mengancam bunuh?" kata Shabela.

Sementara secara terpisah, Wakil Bupati Aceh Firdaus mempersilakan bupati tersebut untuk melaporkannya ke polisi.

Dia dengan tegas mengaku siap menghadapinya.

"Silakan, saya siap menghadapi. Namun, saya juga akan melaporkan Shabela terkait kasus yang lebih besar dari kasus ini," kata Firdaus.

Firdaus mengatakan, alasannya emosi saat itu karena selama ini merasa tak dianggap kedudukannya sebagai Wakil Bupati.

Baca juga: Tak Dilibatkan dalam Proyek Rp 17 Miliar, Wakil Bupati Aceh Tengah Ancam Bunuh Bupatinya

3. Sopir truk bantu warga pulang kampung

M Irfan Kurniawan (22) sopir truk yang membantu pulang warga Lampung yang di PHK karena pandemi virus corona. (FOTO: Dokumentasi pribadi)KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA M Irfan Kurniawan (22) sopir truk yang membantu pulang warga Lampung yang di PHK karena pandemi virus corona. (FOTO: Dokumentasi pribadi)
Sopir truk bernama M Irfan Kurniawan (22) bercerita tentang upayanya membantu seorang warga Lampung bernama Reno Waldi (26) yang ingin pulang kampung.

Pasca virus corona mewabah di Indonesia, Reno diberhentikan dari tempat kerjanya.

Dia juga diusir dari rumah kontrakan karena tidak mampu membayar.

Namun, berkat bantuan Irfan, Reno bisa pulang kampung dari Tangerang ke Pesawaran secara cuma-cuma.

Pertemuan mereka berawal saat Reno Waldi berkali-kali mengunggah keinginan untuk pulang kampung dengan nada memelas di grup Facebook Info Bakauheni, pada pertengahan April 2020 kemarin.

Saat itu Irfan baru tiba di Jakarta mengantarkan logistik gula putih dari Lampung.

Setelah membaca unggahan Reno, Irfan berinisiatif menghubungi Reno dan menjemputnya untuk diajak pulang ke Lampung.

Saat dijemput, Reno menumpang di rumah tetangganya dan hanya memiliki uang Rp 50.000.

Baca juga: Cerita Sopir Truk Bantu Warga Pulang Kampung, Awalnya Curhat di Facebook

4. Keluarga korban perkosaan tolak uang Rp 1 miliar

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.
Keluaraga MD (16) korban perkosaan di Gersik menolak tawaran uang Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar agar kasus perkosaan diselesaikan secara kekeluargaan.

Mediasi kasus perkosaan tersebut dilakukan oleh NH salah seorang anggota DPRD dari Partai Nasdem.

NH mengaku sempat melakukan mediasi dengan keluarga korban.

Tapi, ia mengklarifikasi uang sebesar Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar itu merupakan estimasi nilai sawah dan tanah milik SG.

Kuasa hukum MD, Abdullah Syafi'i tak ambil pusing dengan klarifikasi NH.

"Itu kan versinya NH, faktanya si pelaku (SG) ini datang ke rumah NH dan minta tolong, bahasanya ini saya kena kasus tolong dibantu biar selesai," kata Syafi'i saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/5/2020).

"Tapi menurut bahasa kita (keluarga dan korban), bahasa kekeluargaan itu kan artinya perkara (hukum) tidak lanjut," kata Syafi'i.

Baca juga: Ingin Pelaku Dihukum, Alasan Ibu Korban Pemerkosaan Tolak Uang Rp 1 Miliar

5. Pasein corona peluk orang supaya tertular

Salah seorang pria positif corona asal Kota Tasikmalaya mengamuk dan memeluk warga lain di dekatnya supaya tertular virus, Jumat (15/5/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Salah seorang pria positif corona asal Kota Tasikmalaya mengamuk dan memeluk warga lain di dekatnya supaya tertular virus, Jumat (15/5/2020).
AR (40) warga Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengamuk saat dijemput petugas untuk dikarantina.

AR dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil swabnya keluar pada Jumat (15/5/2020) siang.

Pria tersebut sempat berlari mengejar warga yang sedang memegang ponsel dan berada di dekatnya.

Warga tersebut sebenarnya sedang merekam proses penjemputan pasien.

AR memeluk warga tersebut agar tertular dan menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR sambil mengejar dan memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat.

Baca juga: Pasien Corona Mengamuk, Peluk Orang di Dekatnya supaya Tertular

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Iwan Bahagia, Achmad Faisol, Tri Purna Jaya, Hamzah Arfah, Irwan Nugraha | Editor: Dheri Agriesta, Setyo Puji, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com