Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penolakan Kapal Pembawa Bocah Demam Tinggi karena Khawatir Bawa Corona

Kompas.com - 18/04/2020, 14:00 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sebuah kapal yang membawa seorang bocah berusia empat tahun yang mengalami demam tinggi, terombang-ambing di laut selama satu jam karena ditolak warga bersandar di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Jumat (17/4/2020) sore.

Padahal, bocah asal Pulau Nusa Penida, Klungkung tersebut harus segera dibawa ke RSUD Klungkung untuk mendapat perawatan.

Nyoman Sumiarta, paman pasien mengatakan, pada Jumat (17/4/2020) siang, keponakannya itu mengalami demam tinggi.

Baca juga: Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Demam Tinggi Berlabuh, Terombang-ambing di Laut Satu Jam

Bocah itu dibawa ke RS Gema Shanti Nusa Penida, Klungkung, Bali, untuk diperiksa.

Di sana, tim dokter menyatakan tak ada gejala demam berdarah.

Sehingga, tim dokter memutuskan untuk melakukan rapid test. Hasilnya menunjukkan non-reaktif.

Karena demamnya tak kunjung turun, diputuskan agar dirujuk ke di RSUD Klungkung.

Mengingat hari semakin sore dan Pelabuhan Kusamba, Klungkung, akan tutup, maka pasien diarahkan menuju Pelabuhan Padang Bai menggunakan speedboat menuju RSUD Klungkung.

Namun sebelum tiba, di pelabuhan sudah tampak beberapa warga berkerumun.

Rupanya mereka menolak kedatangan speedboat yang membawa pasien yang belum tentu terjangkit virus corona tersebut.

Padahal saat itu tim medis dan ambulans dari RSUD Klungkung sudah di lokasi.

"Petugas medis sudah lengkap dengan alat pelindung diri (APD) sudah menunggu di pelabuhan. Namun, terhadang oleh warga," katanya saat dihubungi, Jumat malam.

 

Negosiasi yang dilakukan juga tak membuahkan hasil. Pasien yang terombang-ambing hampir satu jam tersebut tetap ditolak warga.

Akhirnya, diputuskan untuk membawa speedboat ke Pelabuhan Sekarjaya, Banjar Bias, Kusamba, meski dengan risiko ombak tinggi.

Baca juga: Jual Babi untuk Tiket Pulang Anak, Malah Diusir Warga karena Dianggap Bawa Virus Corona

Masalah lainnya adalah, di Pelabuhan Sekarjaya, tidak ada dermaganya dan butuh banyak orang untuk menarik speedboat untuk bersandar.

Namun, berkat bantuan sejumlah pihak, warga berkumpul dan bersedia membantu menarik speedboat.

Sekitar pukul 18.00 WITA, speedboat bersandar dan pasien bisa dievakuasi ke RSUD Klungkung.

Kondisi bocah tersebut masih demam dengan suhu 38,4 derajat celsius.

Sumiarta sangat menyesalkan kejadian tersebut. Ia berharap dalam kasus semacam ini warga harusnya mengedepankan rasa kemanusiaan.

 

"Memang kita harus waspada, tapi kalau penanganan dan mengikuti sesuai prosedur kan pasti aman," katanya.

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Penyeberangan (KSOP) Pelabuhan Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan, sempat ada warga yang keberatan dengan bersandarnya speedboat tersebut.

Hal tersebut karena warga merasa khawatir atau was-was.

Namun, setelah berkoordinasi, warga akhirnya paham dan mempersilakan kapal bersandar.

Hanya saja saat itu kapal sudah bertolak ke Pelabuhan Kusamba, Klungkung.

"Sudah kita koordinasinakan dan siap menerima (masuk). Namun, keburu sudah ke Kusamba. Jadi mungkin masyarakat masih was-was, tapi itu kan belum dikoordinasikan sebelumnya. Tapi setelah dikoordinasikan mereka tidak masalah (menerima)," katanya saat dihubungi. (Kontributor Bali, Imam Rosidin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com